Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank BJB) mengungkapkan pihaknya saat ini fokus kepada sektor infrastruktur sebagai sumber pemasukan dan pemacu pertumbuhan kredit.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan menilai sektor infrastruktur saat ini menjadi pilihan paling aman karena sebagaian besar pembiayaan yang disalurkan adalah dinsikasi.
Ahmad menambahkan saat ini resiko kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) infrastruktur saat ini masih sangat kecil. “Ini resikonya masih kecil, NPL di kredit sindikasi sangat rendah, hampir 0%,” katanya di sela-sela paparan kinerja kuartal III 2016 bank BJB, Jumat (14/10).
Hal ini terbukti dari pencapaian di kuartal III 2016 penyaluran kredit infrastruktur bank bjb tumbuh sebanyak 33% dengan mayoritas proyek berasal dari APBN dan APBD Jawa Barat dan Banten. Sementara pertumbuhan kredit keseluruhan bank bjb juga mencatatkan kinerja positif atau tumbuh 15,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 63 triliun.
Selain infrastruktur, segmen kredit yang menjadi pemicu pertumbuhan kredit bank bjb antara lain segmen konsumer yang naik 15% di kuartal III 2016 menjadi Rp 42,82 triliun. Adapun rasio kredit macet (NPL) bank bjb saat ini berada di posisi 1,7% atau turun dibanding kuartal II 2016 sebesar 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News