Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA+ untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan Obligasi XV Tahun 2011 senilai Rp 1,3 triliun yang jatuh tempo pada 28 Juni 2021.
"Kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh aset likuid dalam bentuk giro pada Bank Indonesia dan bank lain, serta penempatan pada bank lain, sebesar Rp 13,5 triliun pada akhir Maret 2021," kata Pefindo, Rabu (5/5).
Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lain.
Baca Juga: BTN siapkan uang tunai hingga Rp 13,4 triliun untuk kebutuhan Lebaran
Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
Peringkat ini mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemerintah sebagai pemegang saham pengendali dengan profil pemodalan dan posisi usaha yang sangat kuat di segmen KPR.
Namun peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang di bawah rata-rata karena segmen konstruksi dan komersial, serta tingkat profitabilitas yang moderat. Peringkat dapat naik jika dukungan pemerintah meningkat dalam program perumahan.
Hal ini harus diikuti dengan perbaikan profil kualitas aset dan profitabilitas, serta komposisi pendanaan dana murah. Namun peringkat bisa turun jika dukungan pemerintah juga menurun.
Pefindo menilai dampak pandemi Covid-19 terhadap profil kredit perusahaan masih dapat dikendalikan karena didukung posisi likuiditas yang lebih memadai untuk mendukung pembayaran kewajiban yang jatuh tempo.
Baca Juga: BTN Syariah genjot pembiayaan perumahan di 2021
Pefindo memahami bahwa Bank BTN terkena dampak pandemi karena berada di sektor konstruksi dan properti. Sebab, debitur KPR yang tidak memiliki penghasilan tetap kesulitan untuk mengangsur kredit yang tercermin dari persentase rasio restrukturisasi kredit dan kredit bermasalah.
Pefindo akan terus memantau dampak dari pandemi terhadap kinerja dan profil kreditnya secara keseluruhan.
Bank BTN adalah Bank milik pemerintah yang fokus pada segmen KPR, termasuk menyediakan KPR bersubsidi untuk mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kepemilikan rumah bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News