Reporter: Amanda Christabel | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Senin (16/8). Dari hasil RUPST ini, Bank Bumi Arta menyatakan akan terus melanjutkan lima strategi bisnisnya ke depan.
“Total pinjaman Bank Bumi Arta jika dilihat dari modal kerjanya adalah sebesar 73%, sedangkan total pinjaman untuk sektor perdagangan sekitar 48,8% dan industri 16,2%. Total dari perdagangan dan industri adalah 65%. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Bumi Arta tumbuh di 2020 menjadi sebesar Rp 5,97 triliun,” urai Direktur Utama Bank Bumi Arta, Wikan Aryono dalam konferensi pers virtualnya, Senin (16/8).
Wikan mengatakan, Bank Bumi Arta melanjutkan lima elemen utama strategi bank. Di antaranya adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan bank.
Tak hanya itu, perseroan juga meningkatkan pertumbuhan kredit dengan prinsip kehati-hatian dan prosedur perkreditan yang sehat. Bank Bumi Arta juga meningkatkan ekspansi di segmen ritel dan komersial dengan memerhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Baca Juga: Harga saham bank-bank kecil terkerek sentimen bank digital
Bank Bumi Arta juga akan meningkatkan kualitas dan fasilitas kepada nasabah dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi, dan meningkatkan transformasi perbankan digital dan konsolidasi jaringan kantor serta meningkatkan kemitraan digital.
Edwin juga menyampaikan, Bank Bumi Arta akan memperkuat digitalisasi perbankan di 2021 dengan mengembangkan kembali produk layanan Oper API, host to host supply chain financing (SCF), host to host virtual account, full fledged mobile banking, pembukaan rekening online, dan pembukaan deposito online.
Selain itu, dalam RUPS kali ini bank bersandi bursa BNBA ini juga menyetujui untuk mengangkat Edwin Suryahusada sebagai Direktur Bisnis & Digitalisasi, yang akan berlaku secara efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RUPS juga memutuskan untuk menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 9,24 miliar dari laba bersih sebesar Rp 35,05 triliun pada 2020, atau setara Rp 4 per saham yang akan dibagikan secara proporsional kepada para pemegang saham.
Jika dibandingkan dengan periode tahun lalu, Bank Bumi Arta mencatatkan penurunan laba sebesar 31,49% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 51,17 miliar.
Selanjutnya: Simak rekomendasi teknikal saham PTPP, KLBF dan BNBA untuk perdagangan Jumat (11/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News