kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Bumi Arta bidik kredit tumbuh 15,65%


Rabu, 07 Juni 2017 / 18:14 WIB
Bank Bumi Arta bidik kredit tumbuh 15,65%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Bumi Arta Tbk menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini mencapai 15,65% secara tahunan atau year on year (yoy). Lalu, untukĀ  mendukung kebutuhan likuiditas terkait penyaluran kredit, bank berkode emiten BNBA ini mematok pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,53% yoy.

Presiden Direktur Bank Bumi Arta, Wikan Aryono mengatakan, untuk mencapai target tersebut pihaknya telah mengatur beberapa strategi. Salah satu yang menjadi sorotan yaitu mempercepat peningkatan kuantitas dan kualitas recruitment dan training Sumber Daya Manusia (SDM) perseroan khususnya bagian pemasaran.

"Kami juga akan meningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah dan cross selling dengan memanfaatkan digital banking seperti ATM, BBA, mobile banking BBA, Corporate Internet Banking dan e-BBA individual," kata Wikan dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (7/6).

Lanjut Wikan, untuk menunjang pelayanan, pihaknya juga berencana meluncurkan pelayanan baru, yaitu mesin ATM individual sendiri, selain yang selama ini telah bekerja sama dengan ATM Prima.

Berdasarkan laporan bulan April 2017, Bank Bumi Arta mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 0,22% yoy menjadi Rp 4,52 triliun. Dari sisi penghimpunan DPK tumbuh 9,15% yoy menjadi Rp 5,87 triliun. Adapun, laba turun tajam 14,19% menjadi Rp 22,10 miliar dibanding pencapaian April 2016 sebesar Rp 25,76 miliar.

Kendati demikian, Wikan mengatakan, pihaknya optimistis pada akhir 2017, perseroan dapat mencetak pertumbuhan laba lebih tinggi dibanding pencapaian akhir tahun lalu yang mencapai 38,29%.

Di sisi rasio keuangan, bank yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Surya Husada Investment ini hingga Maret 2017 ikut terkoreksi. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross naik menjadi 1,76% dari posisi Maret 2016 di level 0,8%. Sementara, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 25,22% per 31 Maret 2017.

"Kami jaga CAR tahun ini di sekitar 20%, dan NPL di bawah 2%," imbuh Wikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×