Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Setelah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk, kini giliran PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang menganggarkan suntikan dana bagi anak usahanya. Jumlah yang disediakan tahun ini oleh emiten berkode saham BBNI tersebut juga relatif cukup besar.
Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI, mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung upaya peningkatan bisnis anak-anak usahanya. Kami menyediakan dana sebesar Rp 4 triliun untuk anak usaha di tahun 2017, kata Rico, kemarin.
Rico merinci, dari jumlah tersebut sebanyak Rp 2 triliun dialokasikan bagi suntikan modal anak usaha. Sedangkan sisanya akan dipergunakan untuk membentuk anak usaha di modal ventura dan penempatan dana berupa kredit di anak usaha.
Khusus untuk bisnis syariah, BNI akan mendorong BNI Syariah menerbitkan surat utang syariah alias sukuk. untuk memperkuat modal. Tidak tertutup kemungkinan juga, BNI Syariah membuka peluang pencarian investor strategis untuk ikut menambahkan permodalan. Untuk pencarian investor ini, BNI akan selektif karena ingin anak usaha terus berkembang dan berumur panjang.
Sebagai induk usaha, kondisi permodalan BNI relatif masih cukup kuat. BNI membukukan rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) sebesar 19,4% per Desember 2016. Sementara rasio CAR tierI BNI mencapai 18,3% hingga akhir tahun lalu.
Sebelumnya, BRI juga telah menyiapkan dana sebanyak Rp 2 triliun untuk memperkuat modal anak usaha tahun ini. Penguatan modal anak usaha ini sejalan dengan strategi sinergi anak usaha yang dilakukan BRI.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, terkait penguatan anak usaha, BRI sudah melakukan sejak tahun lalu, diantara kepada Bank BRI Agro dan BRI Life. Tahun 2018, BRI menargetkan BRI Agro naik kelas menjadi bank BUKU III.
Haru belum mau mendetailkan anak usaha mana saja yang akan dilakukan penguatan modal pada tahun ini. Namun yang jelas, pada tahun ini BRI akan mengoptimalkan sinergi dengan anak usaha. Salah satunya dengan melakukan cross selling nasabah dalam penggunaannya channel distribusi.
Di bisnis syariah, BRI juga melakukan sinergi dalam penggunaan kantor cabang dengan lini usaha perbankan syariah. Tercatat kantor BRI konvensional yang digunakan untuk bank syariah tahun lalu sebanyak 600 outlet.
Sementara, Bank Mandiri menyiapkan suntikan modal sebesar Rp 200 miliar bagi anak usahanya yang bergerak dibidang modal ventura, yaitu Mandiri Capital Indonesia (MCI). Eddi Danusaputro, Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia mengatakan, suntikan modal itu akan digunakan untuk mendorong inovasi melalui penyertaan modal kepada startup fintech. Hal ini dilakukan seiring tren digitalisasi industri keuangan yang semakin pesat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
