kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Central Asia (BBCA) Perkirakan NIM akan Tumbuh ke Depan, Ini Pendorongnya


Selasa, 20 September 2022 / 11:41 WIB
Bank Central Asia (BBCA) Perkirakan NIM akan Tumbuh ke Depan, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Layanan perbankan digital BCA. Bank BCA Perkirakan NIM Akan Tumbuh ke Depan, Ini Pendorongnya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) optimistis margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) perseroan akan meningkat ke depan sejalan dengan pertumbuhan kredit yang semakin baik dan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang cukup tinggi.

Per Juni 2022, NIM BCA tercatat ada di level 5% atau sedikit turun dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 5,3%.

Kendati begitu, Risk Adjusted NIM bank ini naik cukup besar dari 3,1% menjadi 3,8% karena adanya penurunan biaya kredit (Cost of Credit/CoC) dari 2,2% ke 1,2%. 

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA, menjelaskan pertumbuhan NIM sangat terkait dengan pertumbuhan volume bisnis dan pricing bunga yang ditawarkan perseroan. 

Baca Juga: Marak Pengumuman Pembaruan Biaya Transaksi Internet Banking, Ini Penjelasan Resmi BCA

Dari sisi pricing, BCA masih bisa menekan biaya dana (cost of fund/CoF) karena rasio CASA perseroan tercatat paling tinggi di Tanah Air yakni mencapai 80,9% per Juni 2022 atau senilai Rp 817,8 triliun.  Itu meningkat dari 77,9% pada Juni tahun sebelumnya. 

Sementara pertumbuhan kredit perseroan juga terus meningkat. Per Juni 2022, kredit bank ini tumbuh 13,8% secara year on year (yoy). 

"BCA memperkirakan volume kredit dan CASA terus bertumbuh. Setelah melewati 2 tahun pandemi, BCA kembali berperan aktif dalam menyalurkan kredit sebagai fungsi intermediasi perbankan. Tentunya hal ini akan mendukung NIM," kata Vera baru-baru ini.

BCA melihat pertumbuhan kredit akan berlanjut pada kuartal II ini. Oleh karena itu, perseroan optimis kredit bisa tumbuh positif, bahkan kemungkinan mencapai dua digit.

Baca Juga: Cek Saham-saham yang Paling Banyak Dikoleksi Asing Pekan Lalu

Adapun pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) juga sudah mengalami pemulihan setelah selama dua tahun pandemi Covid-19  terdampak cukup besar. 

 

Vera bilang, FBI meningkat termasuk dari transaksi kartu kredit yang meningkat terutama setelah pemerintah melonggarkan aturan travelling baik secara domestik maupun internasional.

"Posisi bulan Mei dan Juni, transaksi kartu kredit sudah kembali ke level pre-pandemic, jauh lebih baik dibandingkan 9 bulan yang lalu," ungkapnya.

Baca Juga: BCA Belum Menaikkan Bunga Kredit

Dia menambahkan, NIM dan fee based income akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, dan akan tercermin pada laba per saham atau eraning per share (EPS) di BCA. 

Menurut Vera, bank merupakan proxy daripada ekonomi. Oleh karena itu, BCA berharap ekonomi ke depan bisa tumbuh semakin baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Hal itu tentunya akan berdampak positif pada profitabilitas bank," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×