kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank cilik diminati banyak investor asing


Senin, 23 Agustus 2021 / 20:22 WIB
Bank cilik diminati banyak investor asing
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta (14/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/07/2016


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deadline pemenuhan modal  inti minimum Rp 2 triliun bagi bank-bank mini tinggal empat bulan lagi. Namun, hingga saat ini masih banyak bank yang belum memenuhi ketentuannya tersebut. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan semua bank mini sudah dalam tahapan memenuhi ketentuan modal inti. " Semua bank sekarang sudah memiliki modal inti Rp 2 triliun sesuai tahapannya. Kalau ada pun yang masih Rp 1 triliun, semua sudah on the track memenuhi ketentuan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana dalam konferensi pers virtual, Senin (23/8).

Namun, Heru tidak mengungkapkan siapa saja investor yang akan masuk memperkuat modal bank-bank mini tersebut. Dia  hanya mengatakan, bahwa nama calon-calon investor yang akan masuk sudah banyak beredar di pasar. 

Sea Group salah satu yang dikabarkan sedang mengincar untuk mengakuisisi bank lain setelah sukses mencaplok Bank Kesejahteraan Ekonomi  yang kini sudah berganti nama menjadi Sea Bank Indonesia. Nama PT Bank Bumi Arta Tbk ramai disebut-sebut menjadi salah satu bank yang diminati. 

Baca Juga: OJK: Banyak investor asing ajukan izin untuk membeli bank lokal

Manajemen Bank Bumi Arta telah memberikan keterbukaan informasi  pada Jumat (20/8) bahwa pemiliknya akan melakukan divestasi saham dan akan segera diumumkan dalam waktu dekat. 

Heru menambahkan, minat investor asing masuk ke perbankan Indonesia cukup besar. Dia bilang ada beberapa saat ini yang sedang mengajukan izin. 

Hal itu menurutnya lantaran bisnis bank di Indonesia masih seksi yang ditandai dengan kondisi Net Interet Margin (NIM) yang cukup bagus dibandingkan kawasan regional. Begitu pula dengan kondisi CAR masih cukup bagus. 

"Banyak sekali investor yang melirik. Tetapi OJK tetap selektif memberikan izin. Kami akan melihat bagaimana investor itu membawa akan banknya ke depan. Juga tentunya yang paling penting adalah bagaimana kontribusi terhadap ekonomi dan kemampuan keuangannya. Terakhir juga nanti akan dilakukan uji kelayakan dan kepatuhan," ujar Heru.

Baca Juga: Bank perlu mewaspadai efek tapering off terhadap kepemilikan SBN, ini alasannya

Bank Bumi Arta juga secara paralel untuk mempersiapkan penambahan modal untuk bisa memenuhi ketentuan modal inti minimun Rp 2 triliun tahun ini. Selain itu, ada PT Bank Bisnis Intenasional Tbk (BBSI) yang juga masih harus mengejar ketentuan modal inti tahun ini. Perseroan akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 434,78 juta saham atau 14,37% dari total modal disetor. 

Paulus Wijaya Sekretaris Perusahaan Bank Bisnis mengatakan, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 27 Agustus untuk meminta persetujuan rencana aksi korporasi itu. Sehingga belum ada informasi pasti apakah Kredivo sebagai salah satu pemegang saham baru akan menjadi pembeli siaga rights issue tersebut.

Ke depan, lanjutnya, Bank Bisnis akan menjadi bank digital. "Untuk menjadi bank digital kemungkinan arahnya kesana. Hanya saja, kami belum tahu kapan waktunya," kata Paulus pada KONTAN, Senin ( 23/8). 




TERBARU

[X]
×