Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia meluncurkan fasilitas pembiayaan factoring ekspor untuk mendukung perdagangan lebih kompetitif. Dengan begitu, bank berharap, eksportir leluasa meningkatkan volume penjualan dengan menggunakan fasilitas ini.
Dani Prabawa, Direktur Institutional Banking Group bank DBS Indonesia, menjelaskan bahwa bank merancang produk ini untuk memenuhi kebutuhan para eksportir Indonesia metode pembiayaan yang fleksibel, namun mampu meminimalisasi risiko pelaksanaan ekspor atas dasar tagihan terbuka (open account).
"Fasilitas ini memudahkan eksportir domestik dalam mengakses metode pembiayaan menyeluruh yang menggabungkan pembiayaan modal berjalan, proteksi risiko keuangan, administrasi atau pembukuan piutang serta jasa penagihan," kata Dani, Rabu (16/3).
Dani menuturkan, melalui fasilitas factoring ekspor ini, DBS akan membantu para eksportir dalam mengelola buku besar penjualan, memberikan jaminan pembayaran ekspor melalui tagihan terbuka, dan mengidentifikasi dan menyetujui kredit dari para pembeli mereka, baik pembeli ataupun calon pembeli potensial.
Dengan berbagai fasilitas tersebut, bank berharap mampu membantu memperkuat kinerja sektor ekspor dan usaha kecil dan menengah (UKM). Jaringan DBS di pasar Asia juga menjadi kelebihan bank untuk memfasilitasi nasabah di kancah perdagangan internasional.
Informasi saja, sepanjang 2010, tren ekspor di tanah air mencatat hasil peningkatan signifikan sebesar 35,38% atau setara US$ 157,73 miliar dari total ekspor. Selain itu ekspor nonmigas meningkat sebanyak 33,02% atau US$ 129,68 miliar dengan Jepang, China, dan Amerikas Serikat sebagai negara tujuan ekspor utama bagi eksportir Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News