Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup periode September 2023, mayoritas perbankan digital mencatatkan kinerja cukup positif. Meski demikian, bank digital milik perbankan besar mampu membukukan pertumbuhan laba lebih besar di periode tersebut.
Ambil contoh, PT Bank Digital BCA (Blu) mampu membalikkan kerugian menjadi laba di sembilan bulan pertama tahun ini. Di mana, laba bank tersebut tercatat senilai Rp 11,35 miliar atau naik 162.2% secara tahunan (YoY).
Kenaikan laba tersebut ditopang dengan pendapatan bunga bersih yang mencapai 137,7% YoY. Nilai pendapatan bunga bersih yang didapat bank digital milik BCA tersebut senilai Rp 405 miliar.
Hanya saja, pendapatan non bunga bank tersebut mengalami koreksi di periode yang sama. Nilai pendapatan non bunga Blu senilai Rp 17,27 miliar atau turun 23.3% YoY.
Baca Juga: Bank Umum Syariah Geber Pendapatan Berbasis Komisi
Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati, mengatakan, kinerja positif ini karena sudah mulai banyak nasabah yang bertransaksi dengan Blu untuk kebutuhan sehari-hari. Di mana, kredit pun masih tercatat tumbuh di periode tersebut.
BCA Digital mencatat penyaluran kredit di Januari 2023 hingga September 2023 tumbuh 113,62% YoY. Nilai kreditnya mencapai Rp 4,46 triliun.
“Portofolio kredit BCA Digital berisi kredit produktif dan konsumtif dengan skema chanelling, Join Finance, Kredit Korporasi, dan kredit langsung ke nasabah,” ujar Lanny (9/11).
Lanny pun menjelaskan selama ini Blu hadir untuk melengkapi produk dan layanan BCA Group, khususnya di bidang perbankan. Di mana, grup tersebut sudah memiliki bank konvensional dan bank syariah.
“Pencapaian ini menandakan langkah positif bagi BCA Digital sekaligus menjadi kontribusi positif pada kinerja BCA Group,” ujarnya.
Baca Juga: Bank Digital Milik Astra Siap Meluncur Tahun Ini
Sementara itu, PT Bank Hibank Indonesia milik BNI juga mencatatkan kinerja positif di periode yang sama. Laba bank yang dulu bernama Bank Mayora itu tumbuh 103.9% YoY menjadi Rp 123 miliar.
Sama halnya dengan BCA Digital, Hibank juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tinggi. Di mana, pertumbuhannya mencapai 78,4% YoY menjadi Rp 389.3 miliar.
Hanya saja, pendapatan non bunga Hibank tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja sekitar 3,8% YoY. Di mana, nilai pendapatan non bunga di periode tersebut senilai Rp 17 miliar.
“Hibank berharap dapat berjalan bersama-sama dengan seluruh stakeholders dalam memajukan perekonomian rakyat,” ujar Direktur Utama Hibank Jenny Wiriyanto.
Baca Juga: Dorong UMKM, Hibank Telah Salurkan Kredit Rp 1,74 Triliun Hingga Oktober 2023
Sedikit berbeda, PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) mencatat kinerja keuangan yang kurang memuaskan. Mengingat, laba tahun berjalan AGRO terkoreksi hingga 54,81% menjadi Rp 14,67 miliar.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menyadari bahwa secara umum kinerja keuangan perusahaan di periode tersebut mengalami perlambatan. Di mana, ia menyebut itu lebih dikarenakan proses transformasi yang masih berjalan di Bank Raya itu sendiri.
Dalam hal ini, Bagus bilang investasi pada infrastruktur dan teknologi untuk mendukung produk perbankan digital yang semakin terintegrasi di aplikasi Bank Raya terus menjadi fokus ke depannya.
Harapannya, bisa meningkatkan user experience pada para nasabah dan menghadirkan fitur maupun produk yang dapat diakses oleh siapa pun.
Baca Juga: Prioritaskan UMKM, Hibank Salurkan Kredit Rp 1,74 Triliun hingga Oktober
“Dengan pertumbuhan yang sudah sesuai dengan milestone kami yaitu melakukan scale up bisnis melalui ekosistem BRI Group, maka kami optimis hingga akhir tahun dapat membukukan laba lebih baik dari tahun sebelumnya” ujar Bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News