Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Jika penyaluran kredit sepanjang tahun ini diramalkan rata-rata berkisar 23%, Bank DKI yakin bisa melaju lebih cepat dua kali dibandingkan proyeksi tersebut.
Bank yang mayoritas sahamnya milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini memperkirakan, penyaluran kredit hingga akhir tahun nanti bisa menembus lebih dari Rp 15 triliun. Itu berarti bertumbuh sedikitnya 52% ketimbang pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,85 triliun.
Optimisme tersebut bukan isapan jempol. Soalnya, hingga akhir September lalu, Bank DKI telah menyalurkan kredit hingga Rp 12,11 triliun.
Penyaluran kredit bakal terus bertambah di sisa tahun ini. “Umumnya, penyaluran kredit perbankan menjelang akhir tahun menunjukkan tren meningkat,” ujar Mulyatno Wibowo, Direktur Pemasaran Bank DKI, Minggu (18/11).
Alasan lain, bank pembangunan daerah ini kian leluasa melakukan ekspansi bisnis lantaran pemegang saham, yaitu Pemprov DKI Jakarta, mengamini permintaan manajemen untuk menaikkan modal dasar menjadi Rp 3,5 triliun, dari sebelumnya hanya Rp 700 miliar.
Hal itu tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan oleh Pemprov DKI, dan telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI belum lama ini. Tak hanya itu, selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen merealisasikan penambahan modal disetor sebesar Rp 181,159 miliar dalam waktu dekat.
Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, menuturkan penambahan penyertaan modal pemerintah tersebut meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Ujungnya, daya ekspansi bank, termasuk penyaluran kredit, juga akan bertambah. “Kami juga
lebih leluasa dalam memperluas jaringan kantor Bank DKI,” imbuh dia.
Sekadar informasi , per September 2012, Bank DKI memiliki aset sebesar Rp 17,20 triliun. Aset tersebut tumbuh nyaris 40% dibandingkan setahun sebelumnya. Simpanan masyarakat juga terus menanjak, dengan total dana pihak ketiga pada periode tersebut mencapai Rp 22,55 triliun.
Sayang, kendati indikator bisnis tercatat kinclong, Bank DKI tak menikmati kenaikan untung. Laba bersih yang dikantongi bank melorot 27%, menjadi hanya Rp 221 miliar di September lalu, dibandingkan Rp 304 miliar pada September tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News