kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Bank DKI prediksi kantongi Rp 1,45 triliun di 2013


Selasa, 18 Desember 2012 / 16:55 WIB
Bank DKI prediksi kantongi Rp 1,45 triliun di 2013
ILUSTRASI. Harga mobil Honda City hatchback varian baru di awal September 2021


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank DKI memperkirakan, pihaknya akan mendapatkan dana segar maksimal mencapai Rp 1,45 triliun pada 2013 mendatang. Dana segar tersebut akan mengucur dari dua pos berbeda. Pertama, suntikan modal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kedua, rencana penerbitan saham perdana (initial public offering/IPO).

"Kami sedang minta tambahan modal dari Pemprov DKI sebesar Rp 450 miliar untuk tahun depan. Ya tergantung dari mereka mau memberikan berapa. Tapi yang kami minta Rp 450 miliar," kata Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono saat ditemui Kontan, Selasa (18/12).

Sementara untuk IPO, Bank DKI tengah mengajukan proses perizinan ke pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Jika DPRD merestui aksi tersebut, Bank DKI targetkan mendapat Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun dari hajatan itu.

"Kami yakin harga IPO kami bagus, jadi target dananya juga tinggi," tambah Eko.

Lebih lanjut, Ketua Umum Asbanda (Asosiasi Bank Daerah) ini bilang IPO baru akan digulirkan pada semester II 2013. Ini artinya mundur dari target awal yang sebelumnya dipatok Bank DKI yaitu semester I 2013.

Eko berasalan, kondisi pasar saat ini masih kurang bagus untuk masuk ke pasar modal, sehingga perusahaannya perlu menunggu waktu yang lebih tepat. Bahkan Bank DKI akan menggunakan buku Juni 2013 untuk memuluskan rencana IPO tersebut.

Nah, dengan tambahan dana segar mencapai Rp 1,45 triliun tersebut, modal dasar Bank DKI akan mencapai Rp 3 triliun di akhir tahun. "Selain dari IPO dan tambahan dari Pemprov, kan itu juga dari keuantungan kami tahun ini," jelas Eko. Sementara untuk capital adequacy ratio (CAR) perusahaan akan terus di jaga di level 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×