Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DKI berhasil menyalurkan seluruh kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,15 triliun yang diamanatkan pemerintah pada perseroan.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, seluruh kuota itu disalurkan kepada sekitar 6.023 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ia bilang, Bank DKI berkomitmen penuh untuk memaksimalkan penyaluran KUR sebagai perluasan akses permodalan bagi UMKM.
“Bank DKI bukan hanya berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan, melainkan pemberdayaan dan pendampingan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menopang pertumbuhan perekonomian nasional,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (20/1).
Penyaluran KUR Bank DKI difokuskan ke sektor perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri.
Baca Juga: BRI Targetkan Volume Transaksi Kartu Kredit Tumbuh Double Digit
Dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023, pemerintah akan mendorong peningkatan permodalan bagi UMKM dengan meluncurkan program KUR dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster pada Desember 2022 lalu.
Bank DKI merupakan salah satu bank yang dilibatkan Kementerian Koperasi dan UKM dalam pelaksanaan program tersebut.
Presiden Joko Widodo mengharapkan produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran lewat model KUR klaster.
Sebagai informasi, pemerintah meluncurkan program KUR Skema Subsidi Bunga sejak 2015. Dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur hampir mencapai Rp 1.300 triliun.
Sementara itu, realisasi KUR untuk periode Januari 2022 sampai 15 Desember 2022 yakni sebesar Rp 348,47 triliun (93,38% dari target 2022 sebesar Rp 373,17 triliun), dan diberikan kepada sekitar 7,27 juta debitur.
Sementara KUR Klaster telah mengakses 14.888 klaster dengan 1,3 juta UMKM. Realisasi penyalurannya per 15 Desember 2022 mencapai Rp 4,8 triliun atau 96,7% dari total Rp 4,9 triliun.
Selain dari sisi permodalan, Bank DKI juga aktif mengembangkan program digitalisasi pasar di DKI Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi, mengatakan, teranyar perseroan melaksanakan program digitalisasi di Pasar Ciracas. Program digitalisasi pasar dengan menyediakan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar yang diharapkan dapat mendorong penerapan transaksi non-tunai.
Baca Juga: Dongkrak Transaksi Digital Banking di Tahun 2023, Berikut Strategi Bankir
Dalam dukungan terhadap sektor UMKM, Bank DKI juga turut menyediakan JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai fitur layanan digital yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi keuangan harian khususnya bagi para pedagang maupun pengunjung pasar, seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja online, top up uang elektronik, Scan by QRIS, hingga bersedekah.
Lebih lanjut Arie menambahkan, digitalisasi pasar diharapkan akan menghadirkan manfaat yakni perluasan inklusi keuangan di DKI Jakarta melalui penerapan transaksi non-tunai.
Bank DKI saat ini juga melakukan pengembangan aplikasi Digital Lending sebagai solusi dalam menghadirkan akses permodalan bagi para pelaku usaha yang tentunya baik bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta,” tutup Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News