Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan arahan pemerintah, bank pelat merah telah secara aktif mendorong penyaluran kredit pasca diberikannya penempatan dana melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ada empat bank BUMN yang mendapat dana dengan total mencapai Rp 30 triliun. Rinciannya yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk masing-masing Rp 10 triliun. Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperoleh masing-masing Rp 5 triliun.
Baca Juga: Dana PEN bikin DPK bank Himbara dan bank daerah melambung
Sejauh ini, menurut beberapa bankir yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dana tersebut sudah hampir sepenuhnya terimplementasi sesuai dengan target. Asal tahu saja, keempat bank BUMN ini memang berkomitmen untuk melipatgandakan realisasi penempatan dana tersebut menjadi sekitar Rp 60 triliun. Paling lambat pada akhir Desember 2020.
Bank BRI mengaku di awal Agustus 2020 target tersebut sejatinya sudah terealisasi. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Amam Sukriyanto menjelaskan hingga 10 Agustus 2020 lalu, perseroan sudah menyalurkan kredit yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp 30,6 triliun. "Kredit tersebut diberikan kepada 700 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/8).
Bank bersandi saham BBRI ini memang sejak awal mengumumkan akan menyalurkan mayoritas pinjaman dana ke pelaku usaha mikro. Setidaknya, sebanyak 70% kredit bakal diberikan ke pelaku UMKM. Adapun, sektor ekonominya antara lain mayoritas ada di perdagangan sebanyak 50%, pertanian 22% dan industri pengolahan 9,5%.
Tak kalah aktif, Bank BTN juga mengklaim sudah menyalurkan 99,3% dana yang ditempatkan pemerintah, atau sebesar Rp 5 triliun. Dalam keterangan resminya, Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengungkap masih akan menggenjot penyaluran dana PEN tersebut sesuai dengan komitmen yaitu total Rp 15 triliun hingga September 2020.
Baca Juga: Gara-gara corona, bank makin sulit pulihkan kredit hapus buku
"Selama kurang lebih sebulan, kami fokuskan penyaluran PEN ke sektor yang masih bertahan saat pandemi berlangsung, misalnya ke sektor konstruksi yang terkait KPR dan penyaluran kredit consumer baik KPR Subsidi dan Non Subsidi serta kredit ke UMKM," kata Pahala, Senin (10/8).
Adapun, Realisasi bisnis Bank BTN atas penempatan uang negara untuk ekspansi pada sektor pembiayaan perumahan posisi sampai dengan 7 Agustus 2020 sebesar Rp 4,965 triliun (99,3% dari penempatan dana pemerintah di BTN). Adapun rinciannya yaitu KPR Subsidi sebesar Rp 1,79 triliun dengan 12.873 unit, KPR Non Subsidi sebesar Rp 1,69 triliun dengan 7.045 unit, Kredit Konstruksi dan lainnya sebesar Rp 1,02 triliun, serta kredit ke BUMN sebesar Rp 453 miliar.
Pahala memaparkan, untuk bulan Juli hingga Desember 2020, sesuai rencana bisnis, dana penempatan pemerintah akan disalurkan untuk 68.500 unit atau setara dengan KPR subsidi senilai Rp 9,24 triliun, sementara untuk KPR nonsubsidi akan terealisasi untuk 17.857 unit atau setara dengan Rp 6,25 triliun. Sedangkan kredit konstruksi rencananya akan disalurkan sebesar Rp 5,48 triliun dan kredit ke BUMN senilai Rp 9,05 triliun. Sehingga total penyaluran kredit bulan Juli hingga Desember 2020 mencapai 86.357 unit atau senilai kurang lebih Rp 30 triliun.
Sementara itu, Bank Mandiri juga menjelaskan saat ini pihaknya terus mendorong penyaluran kredit, khususnya untuk debitur UMKM. Catatannya, per 7 Agustus 2020 total kredit PEN telah sebesar Rp 5,6 triliun kepada 1.965 debitur UKM. Penyaluran kredit PEN segmen UKM ini didominasi ke sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai, diikuti sektor industri pengolahan Dan sektor konstruksi.
Baca Juga: Permudah transaksi saat berbelanja online, BCA luncurkan fitur Debit Online
Diharapkan, penyaluran kredit PEN ke segmen UKM bisa melebihi target Rp 6 triliun, sesuai dengan pipeline Bank Mandiri terkait pemanfaatan Penempatan Uang Negara di bank HIMBARA berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.70/2020.
“Saat ini kami telah menyiapkan produk pembiayaan produktif bagi pebisnis segmen UKM yang akan memberikan kemudahan dalam proses aplikasi serta bebas agunan. Produk ini akan menyasar dua target utama, yakni nasabah eksisting yang memiliki profil pebisnis serta merchant EDC Mandiri,” kata Pejabat Eksekutif Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News