kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Himbara Pimpin Pasar Perbankan di Indonesia


Jumat, 18 Februari 2022 / 18:22 WIB
Bank Himbara Pimpin Pasar Perbankan di Indonesia
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM salah satu bank Himbara di Jakarta, Kamis (20/1). Bank Himbara Pimpin Pasar Perbankan di Indonesia.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih memimpin pasar perbankan di Indonesia. Terlihat dari dominasi bank pelat merah ini baik dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Tercatat DPK bank pelat merah ini mencapai Rp 3.191,7 triliun, atau 45,78% dari total simpanan industri pada 2021. Nilai itu berasal dari Bank BRI Rp 1.138,7 triliun, Bank Mandiri Rp 1.291,1 triliun, Bank BNI Rp 729,17 triliun dan BTN Rp 295,98 triliun. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengungkapkan, beberapa aspek kenapa Bank Himbara mendominasi simpanan perbankan. Pertama, mereka memberikan bunga simpanan yang menarik bagi nasabah. 

"Kedua, penjualan (sales) dan promosinya kenceng dan jumlah sumber daya mereka juga luar biasa banyak dibandingkan yang lain," kata Amin, Jumat (18/2).

Baca Juga: Bank Himbara Dominasi Simpanan Perbankan di Indonesia

Ketiga, memiliki teknologi yang mumpuni untuk mendorong inovasi layanan dan produk secara digital. Dengan begitu, layanan perbankan bisa diakses nasabah dengan cepat dan mudah. 

Dengan berbagai keunggulan tersebut, diperkirakan Bank Himbara masih menjadi pemimpin pasar perbankan untuk beberapa tahun ke depan. Bahkan pertumbuhan bisnis bank - bank tersebut akan melesat dari tahun - tahun sebelumnya. 

Bank BRI misalnya, berhasil menghimpun dana Rp 1.138,7 triliun. Tabungan masih mendominasi simpanan sebesar Rp 497,68 triliun. Kemudian giro Rp 220,59 triliun dan deposito Rp 420,48 triliun. 

Dengan realisasi itu, Bank BRI menargetkan DPK tumbuh 7% - 8% sepanjang 2022. Lantaran, likuiditas BRI masih longgar tercermin dari loan to deposit (LDR) BRI di level 83% saat ini. 

Baca Juga: Bank Pelat Merah Kuasai Pangsa Pasar Kredit Perbankan

“Kita optimis karena semua syarat untuk tumbuh terpenuhi. Pertama likuiditas kita melimpah di 83%. Kedua, pertumbuhan kredit harus ditopang kecukupan kapital, karena setelah rights issue Rp 96 triliun pada tahun lalu,” kata Direktur Utama BRI Sunarso.

Oleh sebab itu, Sunarso melihat secara internal, BRI sudah siap untuk melakukan ekspansi kredit yang lebih optimal di 2022. Sedangkan secara eksternal, daya beli masyarakat meningkat, konsumsi rumah tangga tumbuh, dan ada kecenderungan masyarakat menggunakan tabungan untuk belanja dan investasi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×