Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
Tak berbeda, DPK Bank Mandiri ikut tumbuh 12,8% yoy menjadi Rp 1.291,1 triliun pada 2021. Perusahaan menargetkan kredit tahun ini tumbuh di atas 8% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dikisaran 8%-10%.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo bilang, bank akan berupaya menjaga rasio dana murah dikisaran 73%-75% sehingga biaya dana bisa tetap terjaga rendah. Kemudian fokus pada bisnis wholesale.
"kami akan bertumbuh di aset business lending, fokus pada pengembangan kredit berbasis kewilayahan, akuisisi untuk loan follow transaction. Sedangkan di ritel kami akan fokus pada value chain, fokus pada kewilayahan dan akuisisi melalui digital channel livin," jelas Sigit.
Bank pelat merah ini optimistis ekspansi bisnis tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu sejalan dengan perkembangan pemulihan ekonomi nasional. Namun, dalam melakukan ekspansi organik, perseroan akan tetap melakukannya secara prudent.
Baca Juga: Tahun Ini IFG Life Masih Fokus pada Transfer Polis dari Jiwasraya
Sementara dari sisi profitabilitas, Bank Mandiri memproyeksikan margin bunga bersih (NIM) akan berada di atas level 5% tahun ini. Kemudian penyaluran kredit diharapkan bisa tumbuh di atas 8%.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga berhasil kumpulkan DPK mencapai Rp 729,17 triliun atau tumbuh 15,5% yoy pada 2021. Menurut Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, pencapaian itu membuat likuiditas BNI semakin melimpah.
"Penghimpunan DPK ini menguat di Kuartal 4 Tahun 2021, meskipun suku bunga simpanan terus menurun," terang Novita.
Baca Juga: Begini Target Bisnis IFG Life pada Tahun Ini
Bekal DPK tersebut membuat BNI memiliki cadangan likuiditas yang tangguh dan siap digunakan jika permintaan kredit meningkat atau pasar obligasi berubah menjadi lebih baik tahun 2022. CASA BNI juga masih mendominasi DPK, yaitu terjaga pada level 69,4% dari seluruh DPK.
"CASA terdongkrak hingga 17,1% yoy menjadi Rp 506,06 triliun. Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan Cost of Fund dari 2,6% pada akhir tahun 2020 menjadi 1,6% tahun 2021,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News