kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Ina andalkan lembaga mikro untuk kreditnya


Rabu, 27 November 2013 / 19:14 WIB
ILUSTRASI. Daun sirih bisa membantu menghentikan pendarahan.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Ina Perdana mengaku masih mengandalkan lembaga keuangan mikro untuk mengkucurkan kreditnya. Lembaga keuangan mikro yang dimaksud seperti koperasi, bank perkreditan rakyat (BPR), dan perusahaan ventura atau yang disebut wholesale banking.

Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina menjelaskan, per 30 September 2013, kredit yang dikucurkan perseroan sebesar Rp 1,3 triliun. "60% penyaluran kredit kami ke wholesale banking di sektor mikro dan kecil. Sisanya untuk kredit yang lain-lain," ujarnya, Rabu (27/11).

Dia bilang, Bank Ina menjalin mitra dengan Mega Life Asuransi Jiwa, Kredit Plus Multi Finance, BPR Bank Klaten dan koperasi di Surabaya dan Bandung. Mitra Bank Ina tersebut yang mengucurkan kredit kepada konsumen.

"Kami menjalin mitra karena kami tidak punya infrastruktur. Di Koperasi Surabaya kredit kami Rp 13 miliar dan koperasi di Bandung kredit hingga Rp 15 miliar," ujar Eddy.

Namun, Eddy bilang ke depannya perseroan menginginkan porsi wholesale credit yang lebih kecil dibanding kredit konsumer dan kredit lainnya. Karena menurut dia selama ini kredit konsumer seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan, dan kredit multiguna belum maksimal.

"Tahun 2016 target kami 40% wholesale credit dan 60% kredit konsumer dan lain-lain," ujar Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×