kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.783   -22,00   -0,13%
  • IDX 8.650   5,30   0,06%
  • KOMPAS100 1.196   0,28   0,02%
  • LQ45 850   -2,09   -0,25%
  • ISSI 309   -0,12   -0,04%
  • IDX30 439   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 511   -3,01   -0,59%
  • IDX80 133   -0,22   -0,17%
  • IDXV30 139   0,38   0,27%
  • IDXQ30 141   -0,42   -0,30%

Bank Indonesia (BI) Sebut, Penguatan Literasi Jadi Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah


Sabtu, 15 November 2025 / 11:07 WIB
Bank Indonesia (BI) Sebut, Penguatan Literasi Jadi Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI) di gedung BI, Jakarta, Rabu (23/4/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2025


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai pihak terus berupaya meningkatan literasi ekonomi syariah. Para pemangku kepentingan menilai, pemahaman publik yang lebih baik akan mendorong perkembangan sektor ini dan memperkuat fondasi perekonomian nasional.

Bank Indonesia (BI) menila.i penyampaian informasi yang jelas dan mudah dipahami dapat membantu masyarakat mengenal potensi ekonomi syariah secara lebih luas.

Peningkatan literasi penting karena ekonomi syariah memiliki peran besar dalam mendukung perekonomian nasional.  “Kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian terus bertambah. Saat ini sekitar 43,2% dan masih meningkat, didorong perubahan demografi menuju 2030,” kata Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono, Jumat (14/11).

Baca Juga: POJK Dorong Penguatan Ekosistem Keuangan Syariah di Seluruh Sektor Jasa Keuangan

Untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, BI memperkuat kerangka kerja berbasis tiga pilar: penguatan ekosistem rantai nilai halal, pengembangan keuangan syariah, serta peningkatan literasi dan inklusi gaya hidup halal. “Kita perlu kolaborasi agar instrumen yang ada makin menarik. Itu tugas bersama,” kata Imam.

Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, Rosy Wediawaty, menambahkan, pemerintah kini semakin serius mengembangkan ekonomi syariah. Penguatan sektor ini telah masuk dalam dokumen perencanaan nasional maupun daerah.

Menurut Rosy, beberapa negara non-muslim seperti Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand justru lebih dahulu melangkah dalam pengembangan ekonomi syariah. “Potensinya besar. Ini perputaran ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan. Karena itu kita menargetkan dapat mengejar Malaysia,” ujarnya.



 

Selanjutnya: Gedung Putih Menuduh Alibaba Membantu Militer China Menargetkan AS

Menarik Dibaca: iPhone 16 Paling Canggih di Kelas Flagship? Ada Fitur LiDAR Scanner dan UWB 2!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×