kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Jago (ARTO) Bukukan Laba Bersih Rp 41 Miliar per September 2022


Jumat, 21 Oktober 2022 / 06:05 WIB
Bank Jago (ARTO) Bukukan Laba Bersih Rp 41 Miliar per September 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 41 miliar per September 2022. Nilai ini berbalik dengan kondisi September 2021 yang masih mengalami rugi bersih Rp 32,6 miliar.

Ini berkat kemampuan Bank Jago mencetak pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Jago mengalami pertumbuhan 210% yoy menjadi Rp 984 miliar hingga September 2022.

Baca Juga: Nilai Saham Jerry Ng dan Go To di Bank Jago (ARTO) Menguap Puluhan Triliun Rupiah

Lantaran pendapatan bunga dan margin syariah yang tumbuh 205% year on year (YoY) menjadi Rp 1,08 triliun per kuartal III-2022. Sedangkan beban bunga dan margin tercatat naik 166% yoy menjadi Rp 101 miliar pada posisi yang sama.

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 119% dari Rp 3,37 triliun menjadi Rp8,16 triliun di sembilang bulan pertama 2022.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyatakan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariahyang tinggi ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti fintech lending, multifinance. Juga lewat institusi keuangan lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending).

Salah satu kolaborasi partnership lending terbaru adalah dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka Carsome Indonesia dan Moladin. Hingga akhir September 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi, termasuk 32 mitra untuk partnership lending.

Pola partnership lending membuat Bank Jago ekspansif dalam menyalurkan kredit dengan menjaga pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Ini terlihat pada rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bruto yang berada di level 2,1% di kuartal ketiga 2022.

Kinerja kredit itu, didukung oleh likuiditas yang memadai dengan himpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 186% yoy menjadi Rp 7,28 triliun. Sebanyak 71% DPK Bank Jago datang dana murah atau current account, savings account (CASA).

Baca Juga: Saham Bank Digital Terseret Bunga Acuan

CASA meningkat 422% secara year on year (YoY) menjadi Rp5,14 triliun, sedangkan deposito tumbuh 38% menjadi Rp2,14 triliun di kuartal ketiga 2022.

Peningkatan DPK ini Bank Jago raih usai melakukan sejumlah kolaborasi baru yang terjadi pada tahun ini mendorong jumlah nasabah funding Bank Jago mencapai 4,2 juta nasabah pada akhir September 2022. Jumlah ini tumbuh tiga kali lipat dalam sembilan bulan, dibandingkan akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.

“Bank Jago percaya kolaborasi merupakan cara efektif untuk memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah serta membuat kami bertumbuh cepat dan efisien. Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun yang baru,” ujar Kharim pada Kamis (20/10).

Sepanjang tahun ini Bank Jago telah melakukan sejumlah kolaborasi baru. Terakhir, Bank Jago meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dengan memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil. Ini merupakan produk pinjaman digital terbaru dari Tokopedia.

Bank Jago juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam aplikasi GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang dimulai sejak 2021 lalu.

“Hingga September 2022 kami berada pada jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang solid. Di sisi lain kami tetap mencermati perkembangan ekonomi global dan dalam negeri agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja Bank Jago yang sehat dan berkelanjutan di tahun mendatang,” ujar Kharim.

Baca Juga: Jawab Kebutuhan Merchant, Bank Jago dan Tokopedia Segera Terintegrasi

Hingga akhir September 2022, rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) Bank Jago tercatat pada 112%. Sementara pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) tercatat berada pada 10,5% dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 97%.

“Rasio-rasio ini cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Secara keseluruhan aset Bank Jago tercatat sebesar Rp15,82 triliun, tumbuh 44,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×