Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menargetkan tahun ini rasio kredit bermasalah atau non performing loan dipatok 3,1% secara gross. Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su'udi mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk dapat melakukan penyelesaian kredit bermasalah namun tetap ekspansi.
Salah satu langkah yang akan dilakukan antara lain dengan membuat empat kantor wilayah (kanwil) di kawasan Jawa Timur. Diharapkan dengan adanya kanwil tersebut, penyelesaian kredit dapat dilaksanakan lebih cepat.
"Ini juga tetap akan membantu cabang untuk bisa tetap ekspansi sambil terus melakukkan penagihan untuk kredit bermasalah," ujar Su'udi di Jakarta, Kamis (20/4).
Lebih lanjut, bank berkode emiten saham BJTM ini mengaku tidak akan melakukan hapus buku atau right off lagi dan penyelesaian kredit bermasalah akan lebih difokuskan di kanwil tersebut. "Nanti kami akan memiliki tim eskpansi dan penagihan yang terpisah," katanya.
Adapun tercatat sampai kuartal I 2017, Bank Jatim mencatatkan rasio NPL gross sebesar 4,84% atau meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,59%. Su'udi menyebut, sampai saat ini perseroan telah memulihkan kredit bermasalah dengan mekanisme penagihan dengan total mencapai Rp 112 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News