kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.545   -6,00   -0,04%
  • IDX 6.849   21,48   0,31%
  • KOMPAS100 990   1,47   0,15%
  • LQ45 767   3,34   0,44%
  • ISSI 219   0,50   0,23%
  • IDX30 398   1,95   0,49%
  • IDXHIDIV20 468   1,05   0,23%
  • IDX80 112   0,42   0,38%
  • IDXV30 115   0,40   0,35%
  • IDXQ30 129   0,49   0,38%

Bank JTrust sinergi bisnis kredit


Selasa, 29 Desember 2015 / 06:05 WIB
Bank JTrust sinergi bisnis kredit


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah sibuk berbenah diri, Bank JTrust Indonesia mulai gencar ekspansi. Kali ini, bank yang 99% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh investor asal Jepang, J Trust Co Ltd tersebut bakal memacu bisnis dengan memanfaatkan jejaring bisnis sang induk.

Direktur Utama Bank JTrust, Ahmad Fajar menyatakan, Bank JTrust bakal menjadi perpanjangan tangan alias point of sales perusahaan pembiayaan milik sang induk. Dari sini, Bank JTrust bakal menikmati pendapatan komisi (fee based income).

Detailnya, Bank JTrust bakal menyalurkan kredit sektor pertanian dan otomotif milik perusahaan pembiayaan patungan antara JTrust Asia dan perusahaan pembiayaan asal Thailand, Group Lease.

Modal pendirian perusahaan pembiayaan baru ini, kata Ahmad, sepenuhnya berasal dari JTrust Asia yang berkedudukan di Singapura serta dari Group Lease. Pada tahap awal, JTrust Asia menyetorkan modal Rp 100 miliar sebagai modal.

"JTrust Bank akan menjadi point of sales. Sebanyak 61 cabang Bank JTrust Indonesia menjadi channeling dalam penyaluran kredit," jelas Ahmad, Senin (28/12).

Tahap awal, lanjut Ahmad, penyaluran pembiayaan fokus dilakukan di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Perusahaan pembiayaan tersebut rencananya mulai beroperasi pada April 2016.

Saat ini, mereka tengah menanti izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami yakin bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar sepanjang tahun 2016," tandas Ahmad.

Sinergi bisnis dengan sister company tersebut diharapkan bisa berkontribusi terhadap kinerja Bank JTrust. Setelah terus merugi, Bank JTrust membidik perolehan laba Rp 30 miliar-Rp 40 miliar sepanjang tahun depan.

Per September 2015, bank ini merugi bersih Rp 440,02 miliar. Target laba juga tertopang membaiknya rasio kredit bermasalah (NPL). Melalui skema Aset Manajemen Unit (AMU), NPL nett Bank JTrust turun drastis dari 7,48% menjadi 2,98% per September 2015 ketimbang tahun lalu (year on year).

Tahun depan, Bank JTrust bakal menekan NPL netto di bawah 2% dan NPL gross di bawah 4%. "Dengan penurunan NPL, biaya pencadangan (CKPN) berkurang dan perseroan juga melakukan recovery asset. Itu bisa masuk ke laba tahun depan," imbuh Ahmad.

Tahun 2016, Bank JTrust membidik pertumbuhan kredit sebesar 28% dan dana pihak ketiga (DPK) naik 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×