Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan akan hunian tidak surut meski perekonomian Indonesia tengah menghadapi resesi. Kebutuhan rumah tetap menjadi prioritas banyak pihak, khususnya mereka yang mencari hunian pertama. Sebagai upaya meningkatkan ketersediaan pembiayaan hunian di Kalimantan Selatan, Bank Kalsel menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Bank Kalsel melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan SMF untuk program pembiayaan perumahan dalam rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi (PEN) pada 28 Desember 2020.
PKS tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Operasional Bank Kalsel Ahmad Fatrya Putra dan Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman dan di Lantai 3 Kantor Pusat Bank Kalsel.
Dalam kerja sama tersebut SMF mengalirkan dana untuk kredit KPR kepada Bank Kalsel sebesar Rp 95 miliar. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan volume pembiayaan KPR bagi masyarakat, khususnya di Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Ini 30 bank penyalur FLPP senilai Rp 19,1 triliun di tahun 2021
Direktur Operasional Bank Kalsel, Ahmad Fatrya Putra menuturkan, kerja sama program pembiayaan perumahan dalam rangka mendukung Program PEN yang terjalin antara Bank Kalsel dan SMF merupakan salah satu upaya penting untuk memulihkan denyut perekonomian di Kalimantan Selatan.
“Pembelian rumah merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sulit untuk ditunda, khususnya bagi mereka yang pendapatannya stabil dan tidak terdampak pandemi. Kami menggandeng SMF untuk memastikan layanan pembiayaan kami kian terjaga sehingga bisa memacu transaksi pembelian properti di wilayah Kalimantan Selatan. Generasi ?millenials yang saat ini tengah gencar mencari hunian pertama mereka menjadi salah satu target utama dari penyaluran dana ini,” tutur Fatrya dalam keterangan resminya, Kamis (31/12).
Bank Kalsel berharap kerja sama yang terjalin bisa mengakselerasi proses pemulihan ekonomi khususnya pada sektor properti di Kalimantan Selatan yang terdampak pandemi Covid-19.
Mengingat sektor ini melibatkan cukup banyak pekerja yang terlibat mulai dari pengembang, bagian pemasaran, pekerja bangunan, serta berbagai berbagai pekerja mikro yang hadir saat proses pembangunan hunian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News