Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan menargetkan, kinerja pada semester 2 2016 akan membaik seiring dengan langkah restrukturisasi kredit yang dilakukan.
Seperti diketahui, pada tahun lalu sampai saat ini, Bank Kalsel sempat terkena dampak anjloknya harga komoditas batubara, kelapa sawit dan karet.
Direktur Bisnis & Syariah Bank Kalsel H. Supian Noor mengatakan bahwa secara umum ekonomi di Kalimantan Selatan masih belum terlalu pulih karena turunnya harga komoditas.
Supian memprediksi, pada semester 2 2016, perbaikan kondisi ekonomi akibat melemahnya bisnis komoditas ini belum akan terlalu pulih. “Saat ini kami banyak melakukan restrukturisasi untuk menanggulangi kredit bermasalah,” ujar Supian kepada KONTAN, Sabtu (17/9).
Terkait restrukturisasi ini, Bank Kalsel juga mempertimbangkan kemampuan angsuran dari nasabah. Untuk kredit bermasalah, Bank Kalsel menurut Supian menyediakan cadangan CKPN sesuai dengan ketentuan.
Sebagai gambaran, pada semester 1 2016, NPL Bank Kalsel sebelum pencadangan tercatat sebesar 3,7% atau mengaami penurunan 150bps yoy dari tahun lalu 5,2%. Akhir tahun, menurut Supian, Bank Kalsel menargetkan NPL akan berada pada angka 3%.
Dengan restrukturisasi ini, diharapkan target kinerja bisa melebihi semester 1 2016. Dalam RBB, Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan kredit single digit tinggi pada akhir tahun. Tercatat sampai Agustus 2016 pertumbuhan kredit Bank Kalsel mencapai 9,4% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News