CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.795   71,00   0,45%
  • IDX 7.293   -91,29   -1,24%
  • KOMPAS100 1.126   -12,69   -1,11%
  • LQ45 893   -8,75   -0,97%
  • ISSI 221   -3,16   -1,41%
  • IDX30 460   -3,29   -0,71%
  • IDXHIDIV20 556   -3,88   -0,69%
  • IDX80 129   -1,16   -0,89%
  • IDXV30 139   0,18   0,13%
  • IDXQ30 154   -0,82   -0,53%

Bank Kebut Upaya Tambah Modal


Kamis, 01 Juli 2010 / 16:14 WIB
Bank Kebut Upaya Tambah Modal


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Test Test

JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan aturan baru modal inti perbankan mulai tahun 2012 sebagai bagian dari komitmen G20 mengundang pelbagai reaksi dari kalangan perbankan.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengungkapkan, dengan kebijakan tersebut perbankan mau tidak mau harus bekerja lebih keras mencari modal tambahan agar tetap mampu memenuhi aturan otoritas. Bank Mandiri misalnya, menjadi sangat berkepentingan untuk merealisasikan rencana-rencana penambahan modal, misalnya dari penerbitan saham baru alias rights issue.

"Kami masih hitung, tapi itu kan rencananya masih tahun 2012. Masih ada tahun 2011. Bank juga sudah kena Basel 2," katanya di Jakarta, Kamis (1/7).

Untuk Basel 2 saja, sejauh ini Mandiri juga tengah bekerja keras memenuhi ketentuan-ketentuan pilar 1 Basel 2. Sebentar lagi, pilar 2 Basel 2 menyusul diterapkan.

Mandiri berharap, penerbitan saham barunya bisa direalisasikan tahun ini. "Lebih cepat lebih baik," kata Riswinandi. Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, pemerintah mengejar pelaksanaan rights issue tersebut tahun ini paling lambat kuartal IV 2010. "Prosesnya sekarang ada di antara kami dan Menteri Keuangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×