kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Bank kecil berlomba kembangkan digital banking


Jumat, 29 Maret 2019 / 15:59 WIB
Bank kecil berlomba kembangkan digital banking


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank kecil mulai menyusun strategi untuk menghadapi persaingan yang kian sengit. Salah satu cara paling ampuh yaitu dengan mengembangkan teknologi alias perbankan digital guna memfasilitasi kebutuhan nasabah sekaligus menghemat biaya operasional.

Ambil contoh, PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) yang sudah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) jumbo sebesar Rp 140 miliar. Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk I Made Mudiastra mengatakan dari jumlah belanja modal tahun ini separuhnya atau Rp 60 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi (TI).

Ia mengatakan pihaknya bakal mengembangkan aplikasi pembukaan rekening tanpa harus ke kantor.

Langkah ini dilakukan sekaligus sebagai strategi Bank Woori untuk menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Sebagai catatan saja, tahun lalu DPK BWS turun sebesar -9,09% secara year on year (yoy) dari Rp 16,93 triliun menjadi Rp 15,39 triliun. Tahun ini Bank Woori menarget DPK bisa terkerek naik hingga 10% dengan pengembangan digital sebagai salah satu strategi.

"Nasabah tidak perlu lagi datang ke bank, nanti petugas kami yang mendatangi. Kami juga sudah menandatangani kerjasama dengan Dukcapil di bulan Februari 2019 kemarin," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/3).

Ia menambahkan saat ini sebenarnya mobile banking Bank Woori juga sudah ada namun hal ini perlu dikembangkan ke seluruh cabang.

Made mengisyaratkan Bank Woori sedang berusaha menjalin kerjasama dengan beberapa fintech raksasa tanah air seperti OVO untuk memperkaya layanan mobile banking.

Di samping memiliki anggaran yang besar untuk ukuran BUKU II, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank yang terafiliasi dengan Bank Woori, Korea ini juga mengangkat Direktur TI baru yaitu Benny Sudarsono Tan menggantikan Vicky Tan.

Selain BWS, PT Bank Mayora juga akan lebih aktif mendorong perbankan digital. Namun, Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengungkap kalau anggaran yang digelontorkan untuk TI di tahun ini tidak terlalu besar alias di bawah Rp 30 miliar, turun dibandingkan dua tahun terakhir.

"Belanja modal TI tahun ini sudah tidak terlalu besar, budget yang disediakan hanya untuk melanjutkan yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya," tuturnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/3).

Walau anggarannya mini, bank milik taipan ini tetap melakukan inovasi. Salah satunya peluncuran internet banking untuk nasabah konsumer dan mobile banking di bulan April 2019. Selain itu, inovasi lain seperti alat pembayaran, payment point juga akan dikeluarkan oleh Bank Mayora di tahun 2019.

Setali tiga uang, PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) juga melakukan langkah serupa. Direktur Operasi dan TI bank Sahabat Sampoerna Liliana Veronica bilang tahun ini perseroan bakal melanjutkan pengembangan aplikasi pinjaman berbasis web bertajuk PDaja.com yang diluncurkan akhir tahun lalu.

Selain itu, bank yang juga milik taipan ini akan meluncurkan aplikasi mobile banking tabungan Bank Sampoerna dalam waktu dekat. "Kami masih mengkaji juga kerjasama dengan e-commerce yang masih marak sejak tahun lalu hingga saat ini," ungkapnya.

Sayangnya, Liliana belum dapat merinci besaran anggaran belanja TI yang digelontorkan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×