Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Industri perbankan Indonesia masih legit di mata investor global. Bukti terbaru, China Construction Bank Corporation (CCB) menyatakan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perihal minatnya menggarap pasar perbankan di Tanah Air.
Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan I OJK, Mulya E. Siregar, mengungkapkan, CCB tertarik masuk Indonesia karena tingginya kebutuhan kredit infrastruktur. Asal tahu saja, pemerintah butuh dana infrastruktur Rp 5.452 triliun dalam periode 2015-2019 atau Rp 1.000 triliun per tahun. Nah, di pengujung tahun lalu, CCB telah menyatakan minatnya kepada OJK untuk ekspansi.
Mulya bilang, OJK membuka pintu lebar bagi CCB di Indonesia. Alasannya, keahlian CCB mengucurkan kredit infrastruktur patut diperhitungkan. "Boleh datang, asal akuisisi dua bank lokal dan membawa keahlian mereka ke Indonesia," kata Mulya di Jakarta, kemarin (17/2).
OJK mewajibkan CCB masuk Indonesia dengan cara mengakuisisi dua bank kecil atau yang masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dengan modal inti Rp 100 miliar sampai dengan Rp 1 triliun atau BUKU 2 dengan modal inti antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun.
Harus akuisisi
Mulya menyatakan, syarat akuisisi sejalan dengan peta jalan perbankan, yaitu menyusutkan jumlah bank hingga separuh dari jumlah bank saat ini. Selain mewajibkan akuisisi bank kecil, OJK memperjuangkan azas kesetaraan alias resiprokal di China.
OJK menilai, keinginan CCB menggarap kredit di Indonesia bisa menjadi alat negosiasi bagi perbankan lokal yang ingin ekspansi ke China. Tahun lalu, OJK sudah meneken Memorandum of Understanding (MoU) awal dengan China Banking Regulatory Commission (CBRC). Saat ini, OJK memfinalisasi MoU tersebut.
"Kami sudah bicara dengan CBRC saat kunjungan ke China tahun 2014 lalu. OJK menekankan resiprokal," tandasnya. Dalam pembicaraan dengan CBRC, OJK juga meminta bank asal Tiongkok tersebut tidak menyalurkan kredit konsumsi di Indonesia.
Mengutip laporan keuangan CCB, total aset CCB mencapai RMB 16,39 triliun per Juni 2014 atau setara 33.433,33 triliun (RMB = Rp 2.038). Aset jumbo ini 40 kali lipat dari aset bank terbesar di Indonesia, yakni Bank Mandiri yang mencapai Rp 855 triliun. CCB getol ekspansi di luar China. Saat ini tentakel bisnis CCB menjangkau 10 negara, di antaranya Hong Kong, Singapura, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Australia. Selain CCB, satu bank asal Korea Selatan (Korsel), Shinhan Bank, tengah memproses akuisisi bank lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News