kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Kurang Minati Kredit Resi Gudang


Senin, 19 Juli 2010 / 10:50 WIB
Bank Kurang Minati Kredit Resi Gudang


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah telah menunjuk lima bank untuk menjadi penyalur kredit beragunan resi gudang. Namun, sampai saat ini bank-bank tersebut kesulitan menyalurkan kredit resi gudang karena ada beberapa risiko kredit yang belum bisa dianalisis.

Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo mengatakan, nilai kredit resi gudang yang disalurkan perbankan belum signifikan. "Biasanya, bank akan selalu enggan menyalurkan kredit jika belum punya pengalaman menyalurkan kredit ke sektor tersebut," ujarnya, Minggu (18/7).

Gatot bilang, bank akan mengenakan bunga kredit yang cukup tinggi ke sektor tersebut karena pengetahuan mereka masih minim. "Ini tercermin dari premi risiko yang tinggi, yang ditetapkan bank dalam penyaluran kredit resi gudang ini," tambah Gatot.

Sekadar informasi, kredit resi gudang adalah program pemerintah di mana petani bisa memanfaatkan subsidi bunga hingga 7% per tahun. Dus, jika bunga bank di pasaran 13% maka petani cukup membayar 6% per tahun. Fasilitas ini juga menguntungkan petani karena biaya sewa gudang yang relatif murah.

Selain itu, gudang penyimpanan yang ditunjuk juga dijamin dengan asuransi. Alhasil, petani bisa lebih mudah mendapatkan pembiayaan bank.

Pemerintah telah menunjuk lima bank untuk menyalurkan kredit resi gudang. Yakni: Bank Central Asia (BCA), Bank BNI, CIMB Niaga, Bank Jatim, dan Bank Jabar Banten. Tetapi, Bank BNI belum menyalurkan kredit resi gudang. Pasalnya, BNI tengah melakukan analisis internal mengenai risiko penyaluran kredit ini.

Gatot mengatakan, kredit resi gudang sejatinya aman bagi perbankan karena barangnya sudah jelas ada dan tersimpan di gudang. "Namun, pada prakteknya sering sekali gudang itu mengeluarkan dua resi untuk barang yang sama sehingga akan menimbulkan masalah dikemudian hari," jelasnya.

Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja sependapat. Menurutnya, penyaluran kredit resi gudang rendah karena petani kurang berminat memanfaatkan kredit ini. "BCA cuma melayani resi gudang beras," ujarnya.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 75 miliar untuk subsidi bunga kredit resi gudang. Pemerintah juga menyediakan anggaran Rp 36 miliar untuk membangun 12 gudang baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×