CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Bank Mandiri bidik tiga negara untuk buka cabang


Rabu, 27 Agustus 2014 / 17:45 WIB
Bank Mandiri bidik tiga negara untuk buka cabang
ILUSTRASI. Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk semakin giat memperluas jaringannya di luar negeri. Bank BUMN ini tengah membidik tiga negara untuk bisa membuka kantor cabang.  Tiga negara yang tengah dibidik adalah Myanmar, Laos dan Vietnam.

Direktur Treasury, Financial Institutions dan Special Asset Management Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menjajaki peluang untuk membuka cabang di tiga negara tersebut.

Ia bilang, Bank Mandiri belum memutuskan negara mana dari tiga negara tersebut yang akan dipilih untuk membuka cabang kantor luar negeri Bank Mandiri selanjutnya.

Banyak faktor yang jadi pertimbangan. "Bukan hanya sekedar nasabah, tapi kami lihat bagaimana regulasi dan kebijakan moneter di sana," kata Royke di Jakarta, Rabu (27/8).

Royke  menyebut, potensi paling besar untuk membuka kantor cabang diantara ketiga negara tersebut adalah Myanmar. Hal itu dikarenakan sudah ada perusahaan Indonesia yang beroperasi di sana.

Royke mencontohkan, potensi besar nasabah yang ada di Myanmar diantaranya adalah pabrik semen, perusahaan properti dan perkebunan.

Namun menurutnya terdapat kendala regulasi di Myanmar yang dapat menghambat ekspansi bisnis Bank Mandiri di trade finance, kredit maupun pengumpulan dana pihak ketiga (DPK). Sayangnya, Royke tidak menjelaskan secara detail regulasi yang dimaksud.

"Ada regulasi yang menghambat ekspansi di trade finance, kredit maupun DPK. Jadi kami masih belum memutuskan," ucapnya.

Ketatnya seleksi yang dilakukan oleh Bank Mandiri dikarenakan biaya pembukaan kantor cabang tidaklah kecil. Merujuk pada kantor cabang luar negeri terakhir yang dibuka Bank Mandiri yaitu di Shanghai, Tiongkok, perseroan mengeluarkan investasi sebesar US$ 15 juta.

Jika potensi bisnis di negara yang tengah dibidik tidak besar, maka menurut Royke, dana sebesar itu lebih baik diprioritas untuk pengembangan bisnis dalam negeri saja. "Indonesia tetap jadi prioritas, bukan go internasional. Karena pasar domestik masih besar dan kuat," jelas Royke. 

Sejatinya, tujuan Bank Mandiri membuka cabang di luar negeri adalah untuk memupuk likuiditas di pusat keuangan dunia. "Kami butuh funding besar untuk pembiayaan infrastruktur. Jadi kami butuh likuiditas yang fresh dari pusat keuangan dunia," jelas Royke. 

Ia menjelaskan, diantara kantor cabang luar negeri yang dimiliki Bank Mandiri, kantor cabang di Singapura merupakan pasar yang paling besar untuk trade finance. Menurutnya, paling tidak terdapat dana masyarakat Indonesia sebesar US$ 2.000 miliar di negeri singa tersebut. 

"Kami coba pendalaman pasar dari market sehingga dengan harapan bisa bawa funding itu ke Indonesia lagi. Banyak duit Indonesia mencapai US$ 2.000 miliar ada di Singapura," ujarnya.

Selain di Singapura, kantor cabang luar negeri Bank Mandiri yang akan dikembangkan sebagai basis pertumbuhan trade finance adalah di Dili, Timor Leste. Menurut Royke, pihaknya pendanaan di Timor Leste karena banyak dana yang masuk di negara yang baru berdiri itu. Bisnis retail dan remittance di Timor Leste itu terbilang tumbuh dengan baik.

Untuk kantor cabang di Malaysia, Bank Mandiri telah memiliki dua outlet. Besarnya basis nasabah yang ada di Malaysia membuat kantor cabang luar negeri Bank Mandiri di negara tersebut tumbuh subur dengan bisnis remitansinya. 

"Warga negara Indonesia yang bekerja disana membutuhkan akses perbankan yang lebih dekat untuk melakukan transfer. Karena itu kami sudah memiliki dua outlet disana," kata Royke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×