Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sepanjang semester I-2014, penyaluran kredit kantor luar negeri PT Bank Mandiri Tbk tumbuh sebesar 52,8%. Direktur Treasury, Financial Institutions dan Special Asset Management Bank Mandiri, Royke Tumillar mengungkapkan, kredit yang disalurkan oleh perseroan telah mencapai US$ 1,2 miliar naik dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu yang sebesar US$ 785 juta.
Dari sisi total asetnya, kantor luar negeri Bank Mandiri pun mengalami pertumbuhan sebesar 41,1% menjadi US$ 3,1 miliar. "Kantor cabang luar negeri Bank Mandiri mencatatkan perkembangan bisnis yang baik di tengah kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Ini tentu menunjukkan perkembangan bisnis yang baik untuk Bank Mandiri," ujar Royke di Jakarta, Rabu (27/8).
Royke merinci, penyaluran kredit kantor cabang luar negeri bank pelat merah ini antara lain digunakan untuk membiayai sektor perdagangan, pertambangan, oil dan gas. Melihat perkembangan ini, kata Royke, pihaknya akan terus mengembangkan sektor bisnis tersebut.
"Sehingga pada akhirnya perseroan dan entitas bisnis dapat meningkatkan peran aktif dalam mendorong perekonomian Indonesia ke depan," katanya.
Lebih lanjut Royke menambahkan, pertumbuhan yang dialami kantor cabang luar negeri Bank Mandiri itu dibarengi dengan kualitas yang semakin membaik. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga di level 1,59%.
Saat ini, jaringan kantor cabang luar negeri Bank Mandiri tersebar di tujuh negara. Untuk kantor cabang, bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mendirikan kantor di Singapura, Hong Kong, Cayman Island, Timor Leste dan yang terbaru di Tiongkok. Sementara untuk subsidiary, tersebar di Inggris dan Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News