Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Potensi dana nasabah asal Indonesia di luar negeri diperkirakan nilainya jauh lebih besar ketimbang dana yang ditempatkan di dalam negeri.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, di perbankan Singapura saja, jumlah dana nasabah asal Indonesia yang ditempatkan lebih dari US$ 100 miliar. "Ini berarti setara dengan APBN kita tahun lalu yang mencapai Rp 1.600 triliun," kata Budi di Jakarta, Selasa, (26/8).
Jumlah tersebut nilainya semakin besar jika dana nasabah perusahaan asal Indonesia juga ikut dimasukkan. Diprediksi, dana yang mengendap di perbankan Singapura totalnya bisa lebih dari Rp 3.000 triliun. "Ini menyamai dana pihak ketiga (DPK) perbankan Indonesia yang saat ini sekitar Rp 3.300 triliun," ujar Budi.
Menurut Budi, seluruh dana yang mengendap di luar negeri tersebut sebenarnya bisa menjadi sumber likuiditas perbankan Indonesia yang sangat besar.
Untuk itu, agar dana nasabah perorangan dan perusahaan Indonesia di Singapura bisa kembali ke tanah air, pemerintah harus memperbaiki sistem hukum dan sistem perpajakan di tanah air. "Sehingga perbankan Indonesia tak harus mengalami likuiditas yang ketat seperti sekarang," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News