Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar di Indonesia, khususnya yang tergabung dalam kelompok bank dengan modal inti di atas Rp 70 triliun (KBMI 4), mencatat pertumbuhan aset yang positif hingga Januari 2025.
Dari empat bank terbesar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri menempati posisi teratas dengan total aset mencapai Rp 1.923,40 triliun, meningkat 15,50% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Januari 2024 yang sebesar Rp 1.665,39 triliun.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara atau yang akrab disapa Ossy, mengatakan bahwa pertumbuhan aset ini semakin memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan
“Kami fokus menjaga keseimbangan antara ekspansi yang sehat dan profitabilitas yang terjaga agar aset dapat menghasilkan keuntungan optimal,” ungkap Ossy, Senin (10/3).
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan aset Bank Mandiri didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh 19,3% YoY menjadi Rp 1.307,2 triliun pada Januari 2025.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 15,15% YoY menjadi Rp 1.394,4 triliun, dengan pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 10,4% YoY.
“Kami akan mempertahankan dominasi di industri dengan menjaga pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri,” ujar Ossy.
Bank Mandiri akan terus mengoptimalkan portofolio kredit baik di segmen wholesale maupun retail, dengan menargetkan sektor-sektor prospektif seperti makanan & minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi, dan energi.
Dari sisi DPK, Bank Mandiri akan menjaga pertumbuhan di atas rata-rata industri dengan strategi peningkatan dana murah berbasis ekosistem dan digitalisasi, seperti melalui platform KOPRA dan Livin’.
Dengan strategi tersebut, Bank Mandiri optimistis dapat mencapai pertumbuhan kredit 10%-12% YoY pada akhir 2025.
Baca Juga: Mudik Gratis 2025: Bank Mandiri Pastikan Perjalanan Aman dan Berkesan
BRI, BCA, dan BNI Ikut Catatkan Pertumbuhan Aset
Di peringkat kedua, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI mencatat total aset Rp 1.826,72 triliun per Januari 2025, sedikit turun 1,4% YoY dari Rp 1.852,92 triliun pada Januari 2024.
Meski demikian, BRI tetap mencatatkan pertumbuhan kredit 4,6% YoY menjadi Rp 1.209,52 triliun dari sebelumnya Rp 1.156,22 triliun.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menempati posisi ketiga dengan total aset mencapai Rp 1.430,86 triliun, tumbuh 4,57% YoY dibandingkan Januari 2024 sebesar Rp 1.368,26 triliun.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan bahwa pertumbuhan aset ini didukung oleh portofolio kredit yang sehat, likuiditas yang terjaga, dan investasi strategis yang berkelanjutan.
“Kami terus menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menopang kinerja di 2025,” ujar Hera.
Baca Juga: BCA Optimis ST014 Diminati Investor, Dukung Proyek Hijau dan Investasi Aman
BCA telah menyalurkan kredit sebesar Rp 893,02 triliun per Januari 2025, naik 15% YoY dibandingkan Rp 776,08 triliun pada Januari 2024.
BCA juga berkomitmen mendorong penyaluran kredit ke berbagai segmen, termasuk korporasi, UMKM, dan individu, dengan tetap mengedepankan manajemen risiko yang disiplin.
Di peringkat keempat, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI mencatat total aset Rp 1.075,38 triliun per Januari 2025, meningkat 5% YoY dari Rp 1.023,75 triliun pada Januari 2024.
Penyaluran kredit BNI juga tumbuh 10,3% YoY, dari Rp 679,92 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp 749,82 triliun di Januari 2025.
Selanjutnya: Viral Pertamax Campur Air di Solo, Ini Respons Pertamina
Menarik Dibaca: 7 Ide Kegiatan Ngabuburit Produktif Enggak Bikin Lemas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News