Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan pernyaluran kredit valuta asing (kredit valas) tumbuh 6,84% secara tahunan atau Year on Year (YoY) per Februari 2024.
SVP Strategy and Performance Management, Bank Mandiri, Antonius Kunta mengatakan, pertumbuhan kredit valas tersebut banyak didorong oleh sektor transportasi, energi dan pertambangan.
Secara detail Bank Mandiri mencatat hingga Februari 2024, penyaluran kredit secara bank only sebesar Rp 1.098,4 Triliun, tumbuh sebesar 19,4%.
Baca Juga: Transfer Valas Melalui Livin Bank Mandiri Capai 44.000 Transaksi
"Penyaluran kredit dalam valuta rupiah tumbuh sebesar 22,4% yoy dan valuta asing tumbuh sebesar 6,84% yoy, atau mencapai US$ 15,7 miliar.” ujar Antonius kepada Kontan.ci.id, Senin (1/4).
Apalagi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diproyeksi akan menurunkan suku bunga acuannya pada semeter II 2024 mendatang. Jika hal itu terjadi, maka Antonius kian optimistis bahwa kebijakan tersebut dapat memberikan kontribusi positif pada peningkatan permintaan kredit valuta asing.
“Namun di sisi lain, transisi kebijakan suku bunga berpotensi menyebabkan fluktuasi nilai tukar yang perlu diwaspadai.” ucap Antonius.
Baca Juga: Suku Bunga Belum Turun, Biaya Dana Perbankan Kian Menanjak
Antonius menuturkan, selain dampak transisi suku bunga, ada juga detail lain seperti tingkat likuiditas valas domestik yang saat ini relatif ketat dan jadi pertimbangan Mandiri juga untuk menyalurkan kredit valas.
Sepanjang 2024, Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhaan kredit bank secara konsolidasi tumbuh dobel digit di level 13% - 15% secara YoY. Adapun sektor sasaran utamanya akan fokus untuk mengejar dominasi kredit dalam valuta rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News