Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus menggeber bisnis remitansi atau pengiriman uang antar negara guna mendorong pendapatan berbasis non bunga atau fee based income (FBI). Contohnya seperti yang dilakukan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Hingga Juli 2018, BNI masih berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi bisnis remitansi secara signifikan yakni mencapai 22,3% secara tahunan (year on year/yoy). Itu terutama ditopang oleh incoming transfer yang tumbuh sebesar 36,4%. Sedangkan outgoing transfer tumbuh 9.8%.
Baca Juga: BNI catatkan pertumbuhan fee based income setinggi 11,6% di paruh pertama 2019
Nah dari bisnis tersebut, BNI telah mengantongi pendapatan komisi lebih dari Rp 100 miliar. "Fee based income bisnis remitansi hingga Juli tersebut tumbuh 8,4% secara yoy," kata Direktur Tresuri & Internasional BNI Rico Rizal Budidharmo kepada Kontan.co.id Jumat (9/8).
Bisnis remitansi masih menjadi salah satu kontributor terbesar penyumbang fee based income BNI saat ini. Rico bilang, hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan bisnis pengiriman uang dari dan ke luar negeri ini tetap ada di 10 besar kontributor pendapatan komisi perseroan.
Adapun Bank Mandiri mencatat frekuensi transaksi remitansi ritel sekitar 500.000 higgga Juli 2019 atau tumbuh sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Fee based income bank melaju kencang di paruh pertama
Dari bisnis remitansi, Bank Mandiri telah mengantongi fee based income sekitar Rp 70 miliar sepanjang semester I 2019. Capain itu meningkat 8% dari paruh pertama tahun sebelumnya.
"Bisnis remitansi menyumbang sekitar 5% terhadap total fee based income Bank Mandiri semester I," ungkap Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang.
Baca Juga: Kadin: Peningkatan transfer dana dari TKI berkat hadirnya sistem blockchain
Sampai akhir tahun, Bank Mandiri masih akan terus mendorong bisnis remitansi ini sehingga bisa menyumbang fee based income dengan pertumbuhan sebesar 10%.
Gumilang optimistis target itu tercapai sejalan dengan beberapa inisiatif yang sedang dilakukan Bank Mandiri saat ini yakni dengan mengimplementasikan program gratis biaya transaksi TT SWIFT dan mengembangkan channel transaksi alternatif antara lain melalui partnership/ keagenan dan remitansi multikoridor guna menaikkan transaksi incoming ritel.
Baca Juga: Berkat Kiriman Uang dari TKI, Bisnis Bank Tetap Tokcer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News