Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggabungkan bank syariah milik bank pelat merah nampaknya bakal segera diinisiasi. PT Bank Mandiri Tbk sebagai pemegang saham PT Bank Syariah Mandiri, bank syariah terbesar di Indonesia bahkan sudah memberikan lampu hijau terkait rencana Menteri BUMN Erick Thohir tersebut.
Dalam penjelasannya, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, nantinya bank hasil merger ini sangat dimungkinkan akan bergerak di bawah koordinasi himpunan bank milik negara (Himbara). Pihaknya juga mendukung rencana tersebut, lantaran bank syariah faktanya terbukti kuat dalam menghadapi tekanan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bank syariah milik BUMN siap untuk dimerger
"Merger ini tujuannya untuk mengoptimalkan bank syariah di bawah koordinasi Himbara, mudah-mudahan berjalan lancar," terangnya.
Namun, menurut Hery sampai saat ini pihaknya belum dapat merinci bagaimana rencana atau skema penggabungan bank-bank tersebut.
Hanya saja, hal itu merupakan arahan dari pemerintah lantaran saat ini penetrasi bank syariah di Indonesia masih sangat kecil yakni 8,5%-9% saja.
Tentunya, sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia Indonesia sangat tertinggal dibanding dengan negara-negara tetangga. Misalnya saja, di Malaysia penetrasi bank syariah sudah di kisaran 40%-50%. Lalu di Timur Tengah bahkan mencapai 80%-90%.
"Tujuan Kementerian BUMN adalah ingin membangun satu bank syariah yang solid, besar. Sehingga akan ada bank syariah yang sejajar dengan top ten bank di konvensional di Indonesia," katanya.
Baca Juga: Peran perbankan penting bagi pertumbuhan ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News