Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri Syariah kini memilih untuk fokus kepada transformasi digital, hal itu dikarenakan transformasi digital mampu mendongkrak kinerja Mandiri Syariah pada tahun 2019 lalu, hal ini terbukti dengan perolehan laba yang dicapai sebesar Rp 1,28 triliun, yang membuatnya naik 110,68% dibanding dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, sepanjang tahun 2019 pihaknya telah melakukan transformasi digital dalam bentuk peluncuran fitur pembukuan rekening online, digital branch, memperbanyak fitur digital channel seperti tarik tunai tanpa kartu ATM hingga QRIS.
Baca Juga: Tiga bank BUMN gelar RUPS minggu ini, siapa saja yang dirombak?
Ia menyebutkan, pada tahun 2020 Mandiri Syariah akan tetap fokus menaruh perhatiannya kepada digital, hal itu dikarenakan mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi dan berupaya untuk menjadikan Bank Mandiri Syariah mobile sebagai superaps.
Nantinya, dalam satu aplikasi tersebut nasabah bisa melakukan transaksi seperti pembayaran zakat, sedekah, wakaf, kurban hingga beribadah. Hal itu berupa kemudahan untuk mendapatkan jadwal shalat, lokasi masjid hingga lainnya.
“Untuk memudahkan transaksi, ada juga Mandiri Syariah Mobile Keyboard, kartu Mandiri Syariah Debit dan juga kemudahan payment untuk transaksi e-commerce, pelunasan haji, serta top up e-wallet. Jelasnya di Jakarta, Senin (17/2).
Baca Juga: Laba Bank Mandiri Syariah capai Rp 1,28 triliun hingga Desember 2019
Lebih lanjut, Direktur IT Operations & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan, pengembangan fitur digital tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan fee based income digital channel yang naik sebesar 24,86% dari Rp.166,47 miliar per Desember 2018. Sedangkan untuk Desember 2019 mencapai Rp.51,64 miliar.
Hingga akhir 2019, tercatat user Mandiri Syariah mobile mencapai 1,05 juta user dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta transakasi. Achmad menambahkan, pertumbuhan transaksi tertinggi berasal dari transaksi zakat, infaq serta sedekah & wakaf yang naik sebesar 347%. Padahal, semula di tahun 2018 hanya mencapai 440 ribu transaksi dan pada tahu 2019 mampu mencapai 2 juta transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News