Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen Pos atau biasa disebut Bank Mantap, berencana menerbitkan saham baru alias rights issue. Saham baru itu akan diterbitkan pada Oktober 2016 dan juga di tahun 2017 mendatang, masing-masing sebesar Rp 400 miliar dan Rp 200 miliar.
Dana hasil rights issue tahun 2016, rencananya akan dipakai manajemen Bank Mantap untuk mendongkrak modal hingga bank ini bisa naik kelas masuk katagori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II dari saat ini BUKU I. Sedangkan hasil perolehan rights issue tahun 2017 akan dipakai untuk melebarkan sayap ekspansi.
Direktur Utama Bank Mantap Nixon Napitupulu mengatakan, modal inti Bank Mantap pada akhir tahun 2016 pasca aksi rights issue bakal bertambah menjadi Rp 1,15 triliun. Jumlah tersebut sudah sesuai prasyarat masuk jajaran BUKU II.
“Setelah rights issue tahun depan, diharapkan modal inti bank akan bertambah lagi menjadi Rp 1,5 triliun,” tutur Nixon, Senin (3/10).
Manajemen Bank Mantap mengaku akan tetap melancarkan ekspansi pasca naik peringkat ke BUKU II. Nixon menyebutkan, Bank Mantap akan setia menggeluti bisnis pensiunan dan mikro seperti yang dikerjakan saat ini.
Untuk rights issue tahun depan, kata Nixon, dananya akan dialirkan untuk ekspansi jaringan. Tahun depan, Bank Mantap akan membuka sebanyak 56 kantor cabang yang kebanyakan berupa kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas di daerah Timur seperti Papua, Ambon dan Kendari.
Penambahan kantor cabang di tahun 2017, menurut Nixon, lebih banyak ketimbang tahun 2016 yang hanya menambah sebanyak 34 cabang. Tahun ini, fokus manajemen Bank Mantap menambah kantor cabang utama di luar Bali.
Pasca penerbitan saham baru tersebut, kelak porsi saham PT Pos Indonesia di Bank Mantap bakal terdilusi di bawah 20%. Sedangkan porsi saham PT Taspen dan Bank Mandiri akan bertambah dari posisi saat ini masing masing sebesar 20% dan 58%.
Selain itu, Nixon memperkirakan, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Mantap akan meningkat dari posisi saat ini sebesar 26% menjadi 35% di akhir tahun 2016.
Dari sisi kinerja, hingga kuartal III 2016, bisnis Bank Mantap tumbuh cukup bagus. Kredit Bank Mantap tercatat meningkat 180% dari periode sama tahun lalu. Adapun rasio kredit macet atawa non performance loan (NPL) masih terjaga di level 0,62%.
Sedangkan soal laba, pada kuartal III ini Bank Mantap sudah mencatatkan realisasi laba bersih sebesar Rp 50 miliar. Nixon berharap, pada tahun 2017 mendatang laba bersih Bank Mantap bisa meningkat hingga menjadi Rp 150 miliar.
Adapun margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) bakal tetap dipertahankan di level 8,15%. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mantap hingga September 2016 tumbuh sebanyak 200% dari setahun lalu menjadi Rp 4,18 triliun. Sedangkan, tahun depan DPK targetnya naik 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News