kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bank Masih Harus Keja Lebih Keras Mengejar Target Kredit UMKM


Minggu, 27 November 2022 / 20:13 WIB
Bank Masih Harus Keja Lebih Keras Mengejar Target Kredit UMKM
ILUSTRASI. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus mengalami peningkatan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/af/aww.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus mengalami peningkatan. Segmen ini meningkat jauh lebih tinggi dari pertumbuhan total kredit perbankan secara nasional. 

Kendati begitu, porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan masih belum bergerak signifikan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit UMKM per Oktober 2022 mencapai Rp 1.237,8 triliun atau tumbuh 17,7% secara year on year (YoY). Sedangkan kredit secara keseluruhan tercatat tumbuh 11,7% pada periode itu. 

Adapun porsi kredit UMKM ini terhadap total kredit perbankan baru mencapai 19,6%. Komposisi ini tidak jauh berbeda dari posisi bulan Juni 2022 lalu.

Pemerintah terus mendorong perbankan untuk meningkatkan porsi kredit UMKM. Pembiayaan segmen ini ditargetkan bisa mencapai Rp 1.800 triliun pada tahun 2024 atau berkontribusi 30% terhadap total kredit. 

Baca Juga: Kredit Konsumen dan UMKM Menjadi Motor Bisnis Perbankan di Tahun Depan

Dengan begitu, dalam dua tahun ke depan, perbankan harus mengejar penambahan outstanding kredit UMKM Rp 562,2 triliun lagi. 

BRI yang memang fokus utama bisnis ada di segmen UMKM menargetkan porsi kredit segmen tersebut mencapai 85% pada tahun 2024. Bank ini tinggal selangkah lagi untuk mencapai target tersebut. 

Per September 2022, kredit UMKM BRI sudah mencapai Rp 935,86 triliun, tumbuh 9,83% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Porsinya terhadap total kredit perseroan sudah 84,2%

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, capaian itu merupakan bukti kesungguhan perseroan memperbesar porsi pembiayaan UMKM. Ia bilang, segmen tersebut jadi fokus perseroan karena mendorong pertumbuhan UMKM agar membantu peningkatan peningkatan lapangan pekerjaan baru.

Menurutnya, sebanyak 97% lapangan pekerjaan disediakan oleh UMKM. Setiap satu nasabah kredit usaha rakyat (KUR) rata-rata memberikan pekerjaan kepada tiga orang. Sementara, BRI mempunyai 8 juta nasabah KUR. "Jadi, bisa dibayangkan, jangankan tiga, kontribusi kepada dua pekerja saja, nasabah KUR BRI bisa serap 16 juta hingga 24 juta tenaga kerja," jelas Sunarso baru-baru ini. 

Tahun 2023, BRI menargetkan kredit tumbuh 9%-11%. Sunarso yakin pertumbuhan tetap bisa diraih karena perseroan sudah punya sumber pertumbuhan baru dengan hadirnya holding ultra mikro. 

Bank BTN sebagai spesialis kredit sektor perumahan juga akan mendorong peningkatan kredit UMKM, terutama segmen mikro. Hal itu sejalan dengan komitmen bank ini untuk meningkatkan penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di sektor informal. 

Haru Koesmahargyo, Direktur Utama BTN, mengatakan potensi pembiayaan mikro dari sektor perumahan itu cukup besar. Untuk bisa memberikan layanan KPR kepada sektor informal, BTN bisa terlebih dahulu memberikan pembiayaan mikro untuk mendukung usaha-usaha mereka. 

Baca Juga: Strategi Bank Kejar Pertumbuhan Kredit Tahun Depan, Konsumer dan UMKM Jadi Penggerak

Bukan tanpa alasan BTN mendorong segmen tersebut. Kredit mikro tercatat sebagai segmen dengan yield paling tinggi, sehingga diharapkan bisa mendorong profitabilitas perseroan ke depan. "Kredit mikro ini akan coba kami dorong ke depan," ujar Haru, Kamis (24/11).

Per September 2022, BTN telah mencairkan kredit atau disbursed kredit UMKM di sektor properti Rp 1,42 triliun serta Rp 615 miliar di sektor pertanian dan perkebunan. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga berkomitmen menumbuhkan UMKM lewat dukungan pembiayaan. Per September 2022, kredit UMKM bank ini mencapai Rp 98,8 triliun atau tumbuh 20,7% dari periode yang sama tahun lalu yang baru mencapai Rp 81,9 triliun. Itu artinya, porsi UMKM baru 14,5% terhadap total kredit BCA.

Hera F Haryn mengatakan, penyaluran kredit UMKM tersebut merupakan bagian dari portofolio kredit keuangan berkelanjutan yaitu sejalan dengan komitmen BCA untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG).

PT Bank CIMB Niaga Tbk akan terus melakukan ekspansi di segmen UMKM.  Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, segmen ini ditargetkan akan jadi salah satu pendorong pertumbuhan kredit perseroan tahun depan yang ditargetkan 8%-9%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×