kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank masih kaji penerbitan obligasi


Jumat, 27 Februari 2015 / 07:45 WIB
Bank masih kaji penerbitan obligasi
ILUSTRASI. Film Once Upon a Crime dan beberapa judul tontonan film dan serial terbaru yang akan tayang di Netflix mulai hari ini (14/9).


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tahun ini, sederet bank bakal bertarung mencari pendanaan dari pasar obligasi. Terbaru, ada Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMCB Indonesia) yang dikabarkan bakal menerbitkan surat utang jangkan menengah (MTN) senilai Rp 1 triliun.

Niatan SMCB Indonesia menambah deretan panjang bank yang sudah memasukkan rencana penerbitan obligasi di rencana bisnis bank (RBB) tahunan. Catatan KONTAN, sedikitnya sembilan bank besar bakal memburu dana dari pasar surat utang (lihat tabel).

Perebutan dana di pasar juga semakin ketat dari rencana penerbitan surat utang yang dilakukan pemerintah. Misal, penerbitan sukuk ritel (sukri). Kendati bakal bersaing ketat, hingga kini bank belum memastikan pelaksanaan penerbitan obligasi.

Contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank spesialis kredit mikro ini sudah memasang rencana penerbitan obligasi sebesar Rp 5,8 triliun dalam bentuk valuta asing (valas). Namun, memasuki akhir kuartal I 2015, BRI belum menentukan waktu pelaksanaan penerbitan obligasi.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI bilang, pihaknya masih mengkaji rencana tersebut. Pertimbangan BRI adalah perkembangan pasar. 

Budi menjelaskan, obligasi yang akan diterbitkan BRI merupakan obligasi valas berkelanjutan. "Tujuannya untuk antisipasi atas global bond yang jatuh tempo pada tahun 2018. Rencana ini masih menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Budi kepada KONTAN, Kamis (26/2).

Senada, Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Pan Indonesia (Panin) pun masih menghitung-hitung rencana penerbitan obligasi. "Nanti lihat kondisi pasar di semester II. Butuhnya juga tidak banyak, paling untuk mengganti obligasi yang jatuh tempo," imbuh Herwid. 

Dalam catatan OJK, Bank Panin berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 4,9 triliun. Asal tahu saja, hingga akhir Februari ini, baru ada dua bank yang merilis surat utang. 

Yakni Bank UOB Indonesia dan Bank ICBC Indonesia. Pekan ini, UOB Indonesia mulai menawarkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun. "Nilai Rp 1,5 triliun tidak cukup untuk tahun ini. Kami akan kaji lagi sambil melihat situasi, karena banyak yang belum jelas," kata Safrullah Hadi Saleh, Direktur Finance & Corporate Services UOB Indonesia. 

Adapun, ICBC Indonesia merilis obligasi sebesar Rp US$ 500 juta di Januari 2015.

Hendro Utomo, analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan, penurunan BI rate bakal memicu lebih banyak bank menerbitkan obligasi. "Apalagi, tahun lalu banyak bank yang menunda penerbitan surat utang," jelas dia.

Rencana penerbitan obligasi Bank 2015

Bank Nilai (Rp triliun)
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 11,9
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) 6,9
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)* 5,4
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) 8,4
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) 4,9
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMCB Indonesia)  
Dalam Valuta Asing  
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 5,8
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 6
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 10,16-12,70
Total 60,46-63

*Sudah diterbitkan Rp 3 triliun pada tahun lalu. Kurs US$ 1 = Rp 12.700 
Sumber: Pemberitaan KONTAN 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×