kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mayapada akan Kembali Gelar Rights Issue untuk Perkuat Struktur Permodalan


Senin, 24 Oktober 2022 / 16:36 WIB
Bank Mayapada akan Kembali Gelar Rights Issue untuk Perkuat Struktur Permodalan
ILUSTRASI. PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) akan kembali menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) akan kembali menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue guna memperkuat struktur permodalannya. 

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasi Bank Mayapada di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/10), perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20 miliar lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. 

Terkait rencana tersebut, bank ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 29 November 2022. 

Saat ini, rasio kecukupan modal bank Mayapada memang di bawah rata-rata industri. Per Juni 2022, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) perseroan hanya 13,6%. 

Baca Juga: Kepesertaan BI Fast Sudah Capai 85% dari Pangsa Sistem Pembayaran Ritel

Saat ditanya berapa target dana yang hendak dihimpun dari rights issue tersebut dan berapa besar akan mendorong rasio CAR, Rudy Mulyono, Direktur Bank Mayapada belum bersedia memberi jawaban rinci.

"Mengenai rights issue MAYA, agar dapat mengikuti publikasi yang dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan rights issue di pasar modal," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (24/10).

Adapun modal inti atau modal tier I Bank Mayapda per Juni 2022 tercatat sebesar Rp 12,14 triliun atau cenderung stabil dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 12,23 triliun. 

Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank ini tercatat semakin menurun menjadi 3,5% pada Juni 2022, dari 4,94% pada Juni 2021. 

Hingga Semester I 2022, Bank Mayapada membukukan kredit sebesar Rp 81 triliun atau tumbuh 14,2% dari akhir tahun lalu atau secara year to date (ydt) dan melesat 45% secara tahunan dari Rp 55,6 triliun pada Juni 2021.

Baca Juga: Imbal Hasil Dianggap Menarik, Lender Ritel Fintech Terus Bertambah

Bank Mayadapa menyebutkan rights issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat permodalan sebagai komponen modal inti dan sebagai modal kerja dalam pengembangan usaha, terutama dalam pemberian kredit. 

"Dengan penguatan modal itu dapat menambah kemmapuan perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan, dan daya saing dalam industri yang sama," kata manajemen Bank Mayapada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×