Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Bank Mega Tbk akan menggenjot bisnis Usaha Kecil Menengah alias UKM. Direktur Utama Bank Mega J.B Kendarto mengatakan, dalam lima tahun mendatang porsi kredit UKM bisa mencapai 50% dari total kredit.
"Ini menjadi strategi kami dalam penyebaran risiko dan untuk mendapatkan margin yang lebih baik," ujar Kendarto, di sela acara Paparan Publik Bank Mega, Kamis (18/11).
Kendarto menjabarkan, risiko bisnis UKM itu tidak terlalu besar bila ada satu debitur yang bisnisnya ambruk. Berbeda dengan debitur korporasi, bila ambruk bisnisnya maka risiko yang ditanggung jauh lebih besar.
"Mulai tahun ini kami memang akan memfokuskan bisnis UKM. Sampai akhir tahun ini diharapkan bisnis UKM bisa mencapai Rp 1 triliun, dan sampai September 2010 sudah mencapai Rp 798 miliar. Saya kira sampai November ini sudah mendekati target," ujarnya.
Direktur IT & Operation Services Bank Mega Joseph Georgino Godong menambahkan, porsi kredit UKM bank Mega masih sangat mini pada september 3,5% dari total kredit persero. Sampai September 2010, kredit korporasi Bank Mega masih mendominasi yakni mencapai 44,8% dari total kredit atau senilai Rp 10,15 triliun. Disusul kredit konsumer dan komersial masing-masing sebesar 37,6% atau senilai Rp 8,5 triliun dan 14,1% atau senilai Rp 3,18 triliun.
"Jadi total kredit kami sampai September sebesar Rp 22,64 triliun, sedangkan target kami sampai akhir tahun Rp 24 triliun," ujarnya.
Kendarto menimpali, dalam lima tahun ke depan, porsi itu diharapkan berubah. Seiring dengan fokus perusahaan pada UKM, maka porsi kredit lainnya juga menyusut. "UKM akan mendominasi hingga 50%, komersial 20%, korporasi dan konsumer masing-masing 10% dari total kredit," papar Kendarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News