Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perubahan orientasi pemberian kredit dari korporasi ke Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dilakukan Bank Mega membuahkan hasil. Semester I 2010 ini, kredit UKM Bank Mega tercatat sebesar Rp 600 miliar. Angka ini naik dari pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10 miliar.
Meski target penyaluran tahun ini masih kurang Rp 1,4 triliun lagi, Direktur Utama Bank Mega J.B. Kendarto optimistis bisa mencapai target. "Kami baru mulai berubah Maret ini. Jadi dalam empat bulan ini saja kami sudah berhasil menghimpun dana Rp 600 miliar," katanya.
Kendarto menambahkan, angka Rp 600 miliar tersebut merupakan akumulasi kredit yang diberikan kepada kurang lebih 140 akun. "Tetapi tidak ada yang khusus, apakah kerajinan atau apa. Semuanya kita cover," tambahnya.
Ada empat alasan yang membuat Bank Mega berubah orientasi. Pertama, resiko kredit yang akan tersebar terus. Kedua, di masa krisis UKM umumnya lebih tahan banting. Ketiga margin UKM yang lebih tinggi. Dan keempat karena merupakan program pemerintah supaya bank-bank membantu UKM.
"Untuk usaha mikro atau di bawah Rp 100 juta akan ditangani oleh Bank Mega Syariah. Kami akan menangani yang Rp 100 juta - Rp 500 juta," jelasnya.
Kendarto bilang, persiapan Bank Mega untuk melakukan perubahan ini sudah dilakukan sejak tahun lalu, dengan melakukan pembenahan atau penambahan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung perubahan. "Jika kurang, kami akan melakukan penambahan atau melakukan training kepada karyawan kami," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News