kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mega Syariah Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp 9 Triliun di 2023


Minggu, 19 Februari 2023 / 17:29 WIB
Bank Mega Syariah Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp 9 Triliun di 2023
ILUSTRASI. Bank Mega Syariah


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023 dari sisi pembiayaan. Hal tersebut diungkap oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo saat peresmian kantor cabang pembantu (KCP) Bank Mega Syariah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (17/2).

“Target pembiayaan Bank Mega Syariah tahun ini kita tumbuh sekitar 12%. Jadi kira-kira kita harapkan bisa closing di sekitar Rp 9 triliun dari yang kemarin sekitar Rp 7,8 triliun,” ujarnya kepada awak media.

Yuwono mengungkapkan, di sisi pembiayaan pihaknya masuk hampir ke semua segmen, seperti pada sektor rill pihaknya membidik pembiyaan bisnis banking atau wholesale, pembiyaan korporasi dan pembiayaan consumer.

“Tiga hal itu yang fokus kita jadi kita masuk, dan di sektor rillnya untuk membantu pertumbuhan ekonomi juga kita masuk di bisnis banking atau wholesale tadi,” ungkapnya.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Resmi Buka KCP di Masjid Istiqlal

Yuwono menyebutkan, saat ini porsi yang disiapkan dari sisi pembiayaan korporasi bank dengan kode emiten BMS tersebut mencapai 30%. Sementara untuk wholesale, lanjut dia, disiapkan sekitar 30% sampai 40% dari total penyaluran pembiayaan perusahaan.

“Interest-nya itu kita masuk ke (pembiyaan) consumer, consumer-nya lebih ke KPR (kredit perumahan rakyat), KTA (kredit tanpa agunan) juga,” sebutnya.

Dia bilang, KTA syariah tidak dijual masih oleh pihaknya, hanya diperuntukan kepada nasabah yang telah bekerjasama seperti pembayaraan gaji (payroll) kemudian akan ditawarkan KTA tersebut. “Jadi kita gak dijual di umum juga,” tegasnya.

Lebih lanjut Yuwono menegaskan bahwa pembiayaan consumer terkhusus di KPR, masih mendominasi penyaluran pembiyaan perseoran jika dibandingkan penyaluran pembiayaan KTA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×