kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank memacu layanan nasabah kaya


Selasa, 13 Januari 2015 / 10:00 WIB
Bank memacu layanan nasabah kaya
ILUSTRASI. Warga melintas di dekat Jl Margo Utomo yang ditutup di Yogyakarta, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Miliarder Asia diprediksi bakal terus tumbuh berbiak. Tak terkecuali di Indonesia. Prospek kinclong inilah yang membuat bank melirik layanan khusus bagi nasabah tajir atau populer disebut wealth management.

Purnomo B. Soetadi, EVP Customer Management and Marketing Bank BNI mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan dana kelolaan  wealth management sebesar 20% sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 19,2 triliun. Akhir tahun lalu, dana kelolaan nasabah kaya di BNI sebesar Rp 16 triliun.

Target dobel digit tahun ini merupakan aksi balas dendam BNI yang mencetak pertumbuhan rendah dari sisi dana kelolaan. "Sepanjang tahun 2014 tidak turun, tapi pertumbuhan wealth management lebih kecil dibandingkan pertumbuhan portofolio dana pihak ketiga (DPK)," jelas Purnomo, Senin (12/1).

Saat ini layanan nasabah kaya raya atawa BNI Emerald, memiliki nasabah sebanyak 20.575. BNI optimistis bisa menggenjot dana kelolaan wealth management. Sebab, puluhan ribu orang tajir ini memiliki total simpanan mencapai Rp 42,3 triliun di BNI.

Bank OCBC NISP membidik target lebih tinggi. Bank dengan kode saham NISP ini menargetkan pertumbuhan dana kelolaan wealth management sebesar 30% di kisaran Rp 9,75 triliun hingga akhir tahun 2015 ini.

Ka Jit, Senior Executive Consumer Bank OCBC NISP mengatakan, pihaknya optimistis bisnis wealth management bakal tumbuh tinggi. Sebab, "Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran  akan mendongrak iklim investasi," ujar Ka Jit.

Hitungan sementara OCBC NISP, dana kelolaan wealth management ­mencapai Rp 7,5 triliun, tumbuh 25% sepanjang tahun 2014. Tahun ini, Ka Jit bilang, produk reksadana bakal menjadi primadona yang memikat nasabah-nasabah kaya. Tahun 2014, penjualan reksadana OCBC NISP tumbuh 45%.

Ambisi besar bank tak lepas dari berkah pendapatan komisi (fee based income). BNI meraup fee based wealth management mencapai Rp 400 miliar sepanjang tahun lalu. "Fee tahun 2015 ditargetkan tumbuh 20%," jelas dia.

Ka Jit mengungkapkan, fee based layanan nasabah kaya OCBC NISP menyumbang Rp 200 miliar per September 2014. Angka ini separuh dari total fee based consumer banking yang Rp 400 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×