Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Dengan kinerja intermediasi yang baik, Bank Mega tahun lalu juga mencatat pertumbuhan aset sebesar 20,48% (yoy) menjadi Rp 100,80 triliun tahun lalu. Kostaman bilang ini juga pertama kalinya perseroan punya aset lebih dari Rp 100 triliun.
Tak cuma aset, laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh signifikan. Dari Rp 1,59 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,00 triliun akhir tahun lalu dengan pertumbuhan 25,78% (yoy).
Baca Juga: Harga emas meroket, nasabah Tabungan Emas Pegadaian tembus 4,8 Juta orang
“Fokus kami memang terhadap profitabilitas, dibandingkan pertumbuhan aset. Ini juga tercermin dari RoA (return of asset) yang mencapai 2,9%, berada di atas BUKU3, dan industri,” sambung Kostaman.
Adapun tahun ini, Kostaman menargetkan kredit perseroan bisa tumbuh 15% (yoy) menjadi Rp 61 triliun. Sedangkan laba bisa tumbuh di kisaran 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News