Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, tampaknya sebagian besar anak usaha di sektor perbankan milik bank pelat merah belum akan menambah permodalan. Beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id menyatakan, sampai saat ini kondisi permodalan memang masih terbilang tebal.
Misalnya saja PT Bank BRI Syariah Tbk yang per Juni 2020 punya modal inti sebesar Rp 4,93 triliun. Mengalami peningkatan dari periode setahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,64 triliun atau naik sekitar 6,08% secara year on year (yoy).
Sementara dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) juga jauh di atas batas ketentuan yakni sebesar 23,73%. Kendati demikian, posisi ini menurun dari periode Juni 2019 yang kala itu mencapai 26,88%.
Baca Juga: Alumni Bank Mandiri duduki kursi dirut bank anggota Himbara, berikut daftarnya
Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Mulyatno Rachamnto menjelaskan sejauh ini posisi tersebut masih sangat cukup untuk menopang kebutuhan modal perseroan.
"Posisi CAR masih aman, dan cukup untuk melakukan permodalan. Sejauh ini tidak ada rencana penambahan modal dari induk kami," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/9).
Sama halnya dengan anak usaha perbankan milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) lainnya, PT Bank BRI Agroniaga Tbk juga mengatakan belum akan menambah modal dalam waktu dekat ini, termasuk suntikan dari induk usaha.
Sebab, Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur bilang posisi modal perseroan sudah sangat tinggi dengan CAR sebesar 23,21%. "Masih sangat mencukupi untuk kebutuhan sampai dengan akhir tahun 2020," terangnya.
Sebenarnya, BRI Agro memang punya rencana menambah modal dalam waktu dekat melalui skema rights issue dengan target pendanaan sebesar Rp 700 miliar.
Namun, mengutip artikel Kontan.co.id (26/8) lalu Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang menyebut, pasar yang tak kondusif akibat pandemi jadi alasan pihaknya mengurungkan niat tersebut.