Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. Bercita-cita menjadi bank berdasarkan hukum Islam terbesar di Indonesia, Bank Muamalat menyiapkan tiga strategi. Yakni, menyelesaikan masalah kurangnya sumber daya manusia (SDM), mencari tambahan modal, dan ekspansi bisnis ke sektor mikro.
Direktur Bank Muamalat Indonesia Lulu Mahfudah mengatakan, hingga saat ini SDM masih menjadi kendala utama perkembangan industri perbankan syariah. "Padahal, industri perbankan syariah membutuhkan SDM tangguh dan kompeten," katanya akhir pekan lalu.
Sebagai solusi, Bank Muamalat mendirikan pusat pendidikan khusus bagi karyawan. Tahun lalu program pendidikan ini sudah meluluskan sekitar 148 lulusan officer development program (ODP). "Tahun ini kami menargetkan bisa meluluskan sekitar 200 lagi. Kami berharap, ke depan jumlah ini terus bertambah," tuturnya.
Saat ini, Bank Muamalat memiliki 270 kantor cabang yang tersebar di 33 provinsi, dan satu kantor di luar negeri, yakni di Kuala Lumpur, Malaysia. "Semua itu didukung sekitar 3.500 karyawan," katanya. Kendati tak menyebut angka pasti, Lulu mengatakan Bank Muamalat akan menambah jumlah karyawan.
Bank Muamalat juga akan meningkatkan modal lewat penerbitan saham baru. "Kami menargetkan, rights issue bisa terlaksana pada semester satu ini," katanya.
Menurut rencana, bank beraset sekitar Rp 16 triliun ini akan menerbitkan saham baru sebesar Rp 1 triliun. Selain untuk memperkuat rasio permodalan atawa capital adequacy ratio (CAR) menjadi sekitar 18%, dana rights issue tersebut juga akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi (TI), infrastruktur, dan penambahan jaringan kantor di dalam negeri dan luar negeri, seperti Hong Kong atau Timur Tengah.
Lulu berharap, setelah rights issue, aset Bank Muamalat tumbuh menjadi sekitar Rp 20 triliun. Optimisme ini mencuat seiring target pertumbuhan kredit yang didukung oleh ekspansi BMI ke sektor ritel dan mikro. "Investasi TI, yang dimulai satu tahun lalu, memang disiapkan untuk ekspansi ke sektor ritel dan mikro," katanya.
Tanpa menjelaskan detil pertumbuhan kuartal I 2010, Lulu menjelaskan saat ini dana pihak ketiga (DPK) BMI tumbuh sekitar 32%. "Nasabah kami sudah mencapai 2,5 juta," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News