Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. Seolah tak terpengaruh kasus bailout, Bank Mutiara berhasil mencatatkan prestasi lumayan di kuartal pertama 2010 ini. Dalam tiga bulan ini, total dana pihak ketiga (DPK) bank yang dulu bernama Bank Century ini bertambah Rp 488 miliar.
Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas mengatakan, prestasi ini terbilang lumayan. Maklum, sepanjang tahun lalu, Bank Mutiara hanya berhasil mengumpulkan dana masyarakat sekitar Rp 700 miliar. Artinya, selama tiga bulan 2010, total DPK Bank Mutiara sudah mencapai 69,71% dari perolehan tahun lalu.
Per akhir Maret, posisi dana masyarakat Bank Mutiara sekitar Rp 6,8 triliun. "Tahun ini, kami menargetkan DPK bisa tumbuh 25% atau meningkat Rp 1,5 triliun dari posisi akhir Desember yang hanya sekitar Rp 6,01 triliun," katanya.
Saat ini, komposisi DPK Bank Mutiara sebagian besar , tepatnya 86%, masih di deposito. Cuma 14% yang mengeram di giro dan tabungan.
Ke depan, lanjut Rohan, Bank Mutiara akan memperbaiki komposisi tersebut, menjadi 80% DPK di deposito dan sisanya yakni 20% bersemayam di tabungan plus giro. Adapun untuk penyaluran kredit, Bank Mutiara masih bertumpu pada kredit konsumen dan ritel alias kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Per akhir Maret 2010, total outstanding penyaluran kredit Bank Mutiara tercatat sebesar Rp 5,5 triliun. Jumlah ini terdiri dari kredit ritel sekitar Rp 4,6 triliun dan penyaluran kredit konsumen sebanyak Rp 938 miliar.
Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, terdapat pertambahan kredit baru khusus ritel sekitar Rp 500 miliar. Angka ini naik 5% dari posisi akhir Desember 2009 yang sebesar lebih kurang Rp 4,1 triliun.
Sementara kredit konsumen mengalami pertumbuhan sekitar Rp 258 miliar. Akhir Desember 2009 penyaluran kredit ini sebesar Rp 680 miliar.
Rohan menambahkan, tahun ini Bank Mutiara berharap mampu menyalurkan kredit baru hingga sebesar Rp 2,5 triliun. Per Desember 2009, kredit baru Bank Mutiara sebesar Rp 1,3 triliun dengan nilai outstanding sekitar Rp 5 triliun.
Artinya, tahun ini Bank Mutiara mengincar total outstanding kredit mencapai Rp 7,5 triliun. "Komposisinya, Rp 5,8 triliun kredit ritel dan kredit konsumen sebesar Rp 1,7 triliun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News