kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank Nagari kembali rencanakan IPO


Jumat, 17 Oktober 2014 / 16:58 WIB
Bank Nagari kembali rencanakan IPO
ILUSTRASI. Foto udara menunjukkan suasana perkantoran di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (10/1/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Johana K.

JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat atau Bank Nagari kembali mencanangkan rencana penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO). Suryadi Asmi, Direktur Utama Bank Nagari mengatakan, pihaknya sudah memperoleh restu dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk go public. “Kami memperkirakan akan IPO pada tahun 2015,” kata Suryadi, kepada KONTAN, kemarin. Sebelumnya, perusahaan menargetkan akan melakukan IPO pada tahun 2011, namun rencana itu belum dapat terealisasi karena belum memperoleh restu dari Pemda.

Suryadi menambahkan, tahap awal perusahaan akan melepas 20% saham kepada publik. Persentasi ini mengikuti pelepasan saham yang dilakukan oleh bank-bank daerah lainnya, yakni BPD Jawa Timur dan BPD Jawa Barat dan Banten (BJB). “Kami sudah berbicara dengan stake holder yakni Pemda. Mereka mendukung Bank Nagari melepaskan saham sebesar 20%,” tambahnya. Nah, angka persentase pelepasan saham ini masih sama seperti sebelumnya. 

Rencana go public ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan kredit dan penambahan modal bank. Pasalnya, perbankan membutuhkan modal yang kuat untuk menghadapi tantangan bisnis di tahun-tahun mendatang, seperti aturan basel III dan keuangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Saat ini, perusahaan mencatat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR_ sebesar 15,35%. “Kami berencana akan menjaga CAR di level 15%-16%,” tambah Suryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×