kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Oke Siap Rights Issue di Kuartal IV-2022, Bidik Dana Segar Rp 500 Miliar


Kamis, 13 Januari 2022 / 13:41 WIB
Bank Oke Siap Rights Issue di Kuartal IV-2022, Bidik Dana Segar Rp 500 Miliar
ILUSTRASI. Layanan nasabah Bank Oke Indonesia alias OK Bank.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memperkuat permodalan, PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) berencana menggelar rights issue pada kuartal IV-2022. Melalui aksi korporasi tersebut, perusahaan menargetkan tambahan dana Rp 500 miliar. 

Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah mengatakan rencana tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuan aksi korporasi ini adalah untuk memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun pada akhir 2022. 

"Dengan rencana  tersebut, per  Desember 2022 jumlah modal inti perseroan diproyeksi akan  memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun," kata Efdinal dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/1). 

Sebagaimana rights issue pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Efdinal, dana hasil rights issue akan  digunakan seluruhnya  untuk  pengembangan  usaha perseroan,  yaitu  disalurkan  dalam  bentuk  pemberian kredit. 

Dalam  mempertahankan  kewajiban  modal inti minimum, perseroan juga berupaya memperkuat aset, meningkatkan manajemen risiko dan  meningkatkan profit.

Beberapa  strategi di antaranya  dengan melakukan ekspansi bisnis  yang disertai dengan prinsip  kehati-hatian.

Baca Juga: Teknologi bank digital bukan cuma dongkrak valuasi, juga harus berefek ekonomi

Kemudian mengembangkan  internet  banking  dan  mobile  banking,  fokus  pada  kegiatan  marketing  dan branding,  serta  melakukan  kerjasama  dengan  Perusahaan  lain  untuk  pengembangan  bisnis perseroan.

"Perseroan  selalu  menyampaikan  keterbukaan  informasi  kepada  publik  mengenai informasi/fakta/kejadian  penting  lainnya  yang  dapat  mempengaruhi  harga  efek  Perseroan  serta kelangsungan  hidup  perseroan," terangnya. 

Dengan begitu, perseroan  dan  pemegang  saham  senantiasa  berkomitmen  memenuhi  dan  memperhatikan peraturan  yang  berlaku  termasuk  Ketentuan  V  Peraturan  Bursa  No.  I-A  terkait  free  float. 

Untuk saat ini, kata dia, perusahaan tidak  ada  rencana  perubahan  struktur  pemegang  saham,  ultimate beneficial  owner  atau  pengendali. 

Baca Juga: Chairul Tanjung dan Bukalapak Akan Bikin Perusahaan E-Commerce Grocery

Pada  Oktober  2021 lalu,  perseroan  telah  melakukan  Penawaran  Umum  Terbatas  III  (PUT  III) kepada  para  pemegang  saham  dalam  rangka  Hak  Memesan  Efek  Terlebih  Dahulu  (HMETD) atau rights  issue.  

Dana  hasil  PUT  tersebut  mencapai Rp 499,83 miliar. Dengan begitu, hingga akhir 2021, modal inti perusahaan sudah menyetuh Rp 2,88 triliun, atau sesuai dengan ketentuan otoritas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×