Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memperkuat permodalan, PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) berencana menggelar rights issue pada kuartal IV-2022. Melalui aksi korporasi tersebut, perusahaan menargetkan tambahan dana Rp 500 miliar.
Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah mengatakan rencana tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuan aksi korporasi ini adalah untuk memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun pada akhir 2022.
"Dengan rencana tersebut, per Desember 2022 jumlah modal inti perseroan diproyeksi akan memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun," kata Efdinal dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/1).
Sebagaimana rights issue pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Efdinal, dana hasil rights issue akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan, yaitu disalurkan dalam bentuk pemberian kredit.
Dalam mempertahankan kewajiban modal inti minimum, perseroan juga berupaya memperkuat aset, meningkatkan manajemen risiko dan meningkatkan profit.
Beberapa strategi di antaranya dengan melakukan ekspansi bisnis yang disertai dengan prinsip kehati-hatian.
Baca Juga: Teknologi bank digital bukan cuma dongkrak valuasi, juga harus berefek ekonomi
Kemudian mengembangkan internet banking dan mobile banking, fokus pada kegiatan marketing dan branding, serta melakukan kerjasama dengan Perusahaan lain untuk pengembangan bisnis perseroan.
"Perseroan selalu menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik mengenai informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup perseroan," terangnya.
Dengan begitu, perseroan dan pemegang saham senantiasa berkomitmen memenuhi dan memperhatikan peraturan yang berlaku termasuk Ketentuan V Peraturan Bursa No. I-A terkait free float.
Untuk saat ini, kata dia, perusahaan tidak ada rencana perubahan struktur pemegang saham, ultimate beneficial owner atau pengendali.
Baca Juga: Chairul Tanjung dan Bukalapak Akan Bikin Perusahaan E-Commerce Grocery
Pada Oktober 2021 lalu, perseroan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dana hasil PUT tersebut mencapai Rp 499,83 miliar. Dengan begitu, hingga akhir 2021, modal inti perusahaan sudah menyetuh Rp 2,88 triliun, atau sesuai dengan ketentuan otoritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News