Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus berupaya mendorong penyaluran kredit konsumer agar sampai ujung tahun bisa tumbuh lebih baik dibandingkan kuartal III 2019. Sejumlah strategi masih terus digalakan di setiap segmen untuk meningkatkan transaksi.
PT Bank Mandiri Tbk misalnya masih berjuang keras mengejar pertumbuhan kredit konsumer hingga 5% akhir tahun ini. Hingga kuartal III 2019, Bank Mandiri baru menorehkan pertumbuhan kredit konsumer sebesar 4,1% secara year on year (yoy).
Baca Juga: Bunga KUR bakal turun lagi di tahun depan, ini kata bankir
Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, setiap sektor di segmen konsumer akan terus didorong untuk bisa tumbuh lebih baik. "Kredit pemilikan rumah (KPR) kami harapkan bisa tumbuh 3%, dimana sampai Oktober baru tumbuh 2,48% yoy," katanya di Jakarta, Selasa (12/11).
Menurut Satyo, peluang KPR untuk bisa tumbuh masih ada. Pasalnya, pengajuan aplikasi yang masuk ke perseroan terus mengalami peningkatan hingga 10% dari bulan ke bulan sejak Juli lalu. Hal itu sejalan dengan perubahan strategi yang dilakukan Bank Mandiri yang mulai membuka diri bekerjasama dengan pengembang tier 2.
Bank Mandiri melihat prospek penyaluran KPR untuk segmen end user masih besar terutama untuk ukuran di bawah 70 meter persegi (m2) dengan harga di bawah Rp 1,5 miliar. Untuk menjaring peluang ini, perseroan masih akan gencar melakukan kegiatan promo bunga KPR hingga akhir tahun dengan menggandeng pengembang.
Baca Juga: Bank siapkan strategi demi pacu KPR hingga akhir tahun
Adapun untuk kredit kendaraan bermotor (KKB), menurut Susatyo, juga masih memiliki peluang karena penjualan kendaraan roda dua masih mengalami pertumbuhan walaupun di penjualan mobil menurun.
Tahun depan, Bank Mandiri menargetkan kredit konsumer bisa tumbuh sekitar 80%. KPR diharapkan bisa meningkat 10%, KKB tumbuh 5%, dan Kartu Kredit 20%. "Kami akan agresif di KPR karena sudah kerjasama 400 dengan pengembang tier 2 saat ini." ujar Susatyo.
Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan penyaluran kredit konsumer bisa dijaga tumbuh sekitar 10%-12% sampai akhir tahun. Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB mengatakan, penyaluran kredit ritel pada kuartal III masih tumbuh sehat.
Kredit konsumer CIMB tercatat tumbuh 8,5% di kuartal III 2019, padahal pada periode yang sama tahun lalu masih melambat 2,2% YoY. Dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada KPR sebesar 12,6% , kartu kredit 11,3%, sedangkan KKB turun 7,9% dan kredit konsumer lainnya naik 0,9%.
Baca Juga: Tahun depan, Bank Mandiri perkirakan penyaluran kreditnya tumbuh 9%-10%
Segmen konsumer telah menjadi penopang pertumbuhan kredit CIMB di periode tersebut. Segmen ini menyumbang porsi 28% terhadap portofolio kredit perseroan, naik dari 26% pada kuartal III 2018. "Secara strategi kami memang membangun fokus ke segmen ritel dan UMKM," kata Lani.
Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan penyaluran kredit konsumer sebesar 7,8% di triwulan III tahun ini. Itu melambat dari kuartal yang sama tahun lalu yang tercatat tumbuh 17,6%. Kredit konsumer menyumbang porsi 16,4% ke total portofolio kredit BRI.
Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatakan pertumbuhan kredit konsumer sebesar 8,6%, melambat dari kuartal III 2018 yang tumbuh 12,4%. Pertumbuhan paling tinggi tercatat di kredit berbasis payroll yang naik 13,1%, lalu KPR tumbuh 9,5%, kartu kredit 2,4% dan lain-lain turun 16,9%.
Baca Juga: Tertarik cicilan tetap kartu kredit, simak saran pakar keuangan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News