Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Permata Tbk (Bank Permata atau Bank) dan peringkat idAA atas Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II/2014 senilai Rp 700 miliar yang akan jatuh tempo pada 24 Oktober 2021.
Kesiapan untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh posisi kas dan penempatan Bank sebesar Rp 38,3 triliun per 30 Juni 2021 dengan prospek perusahaan stabil.
Pefindo menyebut, kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan obligor lain adalah superior. Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. "Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lain juga sangat kuat," kata Pefindo, Selasa (7/9).
Peringkat tersebut mencerminkan kemungkinan dukungan yang sangat kuat dari Bank Permata dari Induknya, Bangkok Bank Public Company Limited, posisi pasar yang yang sangat baik, juga profil permodalan dan likuiditas yang sangat kuat.
Baca Juga: Punya prospek stabil, Bank Panin Dubai raih peringkat idA+
Pefindo menyebut, kekuatan ini sebagian diimbangi oleh profil kualitas aset di bawah rata-rata dan ukuran profitabilitas yang cukup. Peringkat dapat turun jika dukungan dari pemegang saham berkurang karena terjadi penurunan signifikan pada posisi pasar atau profil keuangan Bank.
Pefindo menilai, pandemi telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan, yang menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor, dan mengakibatkan melemahnya permintaan pinjaman dan layanan perbankan lain.
Selain itu, perlambatan bisnis telah melemahkan kapasitas pembayaran debitur, yang menyebabkan penurunan kualitas aset dan memberikan tekanan lebih lanjut pada indikator profitabilitas dan likuiditas bank.
Namun, dampak Covid19 terhadap profil kredit Bank Permata secara keseluruhan akan tetap terkendali, didukung oleh dukungan yang sangat kuat dari Induk, juga profil permodalan dan likuiditas yang sangat kuat. "Faktor-faktor ini dapat memitigasi tekanan pada kualitas aset karena melemahnya kemampuan pembayaran debitur khususnya yang kegiatan usahanya terkena dampak pandemi," jelas dia.
Baca Juga: Ini manfaat implementasi LCS China-Indonesia bagi Bank BNI
Bank Permata didirikan pada tahun 1954 dan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1990. Sejak tahun 2020, Bangkok Bank telah menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham mencapai 98,7% per 30 Juni 2021, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat.
Pada 30 Juni 2021 Bank Permata memperkerjakan 7.134 karyawan dalam menawarkan produk dan jasanya kepada para nasabahnya melalui 294 kantor dan 905 unit ATM milik sendiri, yang terkoneksi secara online dengan enam jaringan ATM gabungan berjumlah lebih dari 100.000 unit.
Selanjutnya: BRI sudah raup pendapatan Rp 850 miliar lewat agen BRILink
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News